x

Iklan

Egy Massadiah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Orang Indonesia di Qatar

Orang Indonesia di Qatar 30 ribuan. 10 an persen dari jumlah tersebut duduk di jabatan manajer hingga eksekutif dengan gaji per bulannya minimal 8.000 USD

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Transit di Doha, saya ngacir keluar Bandara Hamad International. Di mulut pintu ketibaan, Hakim El Faqieh orang Bugis Pangkep yang menjadi asisten pribadi dubes RI untuk Qatar sudah tegap menjemput bersama Chandra supir KBRI asal Kerla India.

Udara April ini bersahabat. Nyaman belum terlalu panas meski matahari bersinar sempurna. Peralihan dari dingin ke musim panas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Qatar berpenduduk 2,7 juta jiwa. Asli orang Qatar nya hanya 400 ribu an. Sisanya expat-pendatang dari hampir 50 an negara. Luas Qatar kira kira setara dua kali wilayah pulau Bali. Negeri ini sedang bersolek menyambut hajatan Piala Dunia 2022. Mengubah image gurun pasir tandus menjadi negeri yang nyaman nan indah.

Jumlah warga Indonesia di Qatar sekitar 30 ribuan orang. 80 persen bekerja di bidang asisten rumah tangga, gardening dan  cleaning service. Orang Qatar menyebutnya domestic worker.

Tapi yang membanggakan ada juga orang Indonesia, 10 an persen dari jumlah tersebut duduk di jabatan manajer hingga eksekutif dengan gaji per bulannya minimal 8.000 USD sampai 12.000 USD. Mereka disebut kaum profesional.

Hakim El Faqih lulusan Afrika Internasional University in Sudan tahun 2015 jurusan Aqidah dan Pemikiran Islam memboyong saya ke Wisma Duta di kawasan Dafna Diplomatic Area pusat kota Doha.

Andi Indah Burnawang Johar, asli dari Kecamatan Belawa Wajo yang menjabat kepala rumah tangga wisma menyambut dengan suguhan bakso ayam dan tempe goreng. Tersaji juga ikan bakar kakap putih berikut cobek cobek terasi ala Bugis.

Dengan bersarung ala laki laki Bugis, Dubes Marsekal Madya (Purn) Basri Sidehabi Dubes RI mengajak saya berbincang aneka topik.

Basri mengatakan sejak kunjungan Emir Qatar ke Indonesia 18 Oktober 2017 setidaknya ada lima hasil MoU antara Indonesia dan Qatar. Terkhusus bidang pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, luar negeri serta investasi dan tourism.

"Semua ini perlu segera diimplementasikan," ungkap Basri.

Yang juga menggembirakan bagi Dubes Basri yaitu Bebas Visa bagi pemegang pasport Indonesia dan sudah berlaku sejak 9 bulan lalu. "Benar benar bebas visa, bukan visa on arrival. Dan ini tanpa bayar sama sekali.

Untuk 30 hari," ungkapnya.

Kebanggaan lain yang berhasil diukir Dubes Basri yakni perjanjian free shipping Pelindo 1 dan 2 dengan Hamad International Port. "Dulu shipping dari Indonesia via Singapore dan Malaysia, sekarang sudah bisa langsung dari Indonesia ke Hamad Port dibawah koordinasi Pelindo 1 dan 2," jelas mantan anggota DPR RI 2009 - 2014 ini.

Qatar Charity juga mempererat hubungan kedua negara. Diantaranya mendukung pembangunan mesjid dan sekolah. Darul Quran Mulia di daerah Serpong, adalah salah satu yang kecipratan rezeki Qatar Charity. Adapun di Doha saat ini setidaknya ada 15 mahasiswa yang mengikuti kerjasama kuliah singkat jurusan bahasa Arab dan Sastra.

Qatar memang terus menggeliat. Blokade dan krisis diplomatik yang dipimpin Saudi Arabia tak membuatnya redup. Sebulan pertama memang terasa ada masalah, tetapi setelah itu meski blokade tetap berlangsung ekonomi Qatar berangsur pulih dan membaik. Krisis telah membuat Qatar makin tangguh dan juga kreatif.

Kalau pun ada kabar pening yang menimpa KBRI Qatar, adalah seputar urusan domestik worker. Antara lain sengketa dengan majikan, dizolimi agen TKI, dan juga mental pekerja Indonesia yang mudah home sick. "Baru satu dua bulan kerja sudah minta pulang dan tidak betah," jelas Basri.

Namun ke depan Basri meyakini akan banyak perbaikan. Undang Undang terbaru tentang tenaga kerja telah disahkan pemerintah Qatar khususnya domestik worker. Ini menyenangkan semua negara yang memiliki pekerja di Qatar. Aturan tersebut menjelaskan bahwa pasport dipegang sendiri oleh pekerja. Sehari dalam seminggu ada libur. Gaji harus dibayar langsung ke rekening pekerja. Dalam sehari maximal kerja 10 jam.

Sambil berbincang muncul Ramly Ismail orang Aceh yang sudah menjadi warga Doha. Sebelumnya Ramli adalah karyawan Pupuk Iskandar Muda Aceh. Krisis ekonomi 98 - 99 membuatnya berangkat ke Doha dan diterima bekerja di Qapco (Qatar Petro Chemical) di Mesaeed 30 km dari Doha. Ayah lima anak ini adalah salah satu pekerja profesional Indonesia dengan posisi dan gaji menggiurkan dalam USD.

Itulah Dubes Basri. Lulusan Akabri AU 1974 ini berasal dari Sengkang Sulawesi Selatan.

Ia orang Bugis pertama yang menerbangkan pesawat tempur F 16 dari Amerika ke Madiun pada era tahun 80 an. Saat masih berdinas di militer ia pernah menjabat Athan RI di Washington DC, Gubernur Angkatan Udara, Pangkosek di Mandai, Dan Sesko TNI serta Irjen TNI. Terakhir sebelum pensiun ada tiga bintang bertengger di pundaknya.

Menjelang siang kami bergerak ke Souf Waqih kawasan padat turis. Saya dijamu aneka makanan khas Qatar dan teh khas Marocco.

Perbincangan pun bergeser ke politik domestik di Jakarta, termasuk pilpres dan pilgub Sulawesi Selatan yang sebentar lagi akan digelar. Urusan Sul Sel menjadi seru, karena kebetulan saya dan dubes satu kampung, sama sama orang Bugis. Kebetulan sama sama tinggal di Amessangeng Desa Maddukelleng Sengkang, Kecamatan Tempe, Kab Wajo.

Kebetulan jarak rumah kami cuma selemparan batu. Kebetulan juga masih keluarga dengan hubungan langsung antara Om dan Keponakan. Sekian kabar dari Doha, silahkan mampir jika jadwal transit Anda di atas 6 jam, setidaknya menyenangkan lidah dengan nasi kebuli kambing, muter muter di mall menghabiskan mata uang qatar riyal, atau berpetualang di gurun pasir dengan mobil sejenis land cruiser atau pun range rover. Tabe.

Penulis adalah Master Komunikasi Paramadina, aktivis kesenian dan pecinta jalan jalan dan kuliner.

Ikuti tulisan menarik Egy Massadiah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu