Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) meyelanggarakan Workshop Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2019 di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/9). Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung, Plt. Ketua Umum SOKSI Bobby Suhardiman, Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI Ahmadi Noor Supit, Ketua Depinas SOKSI Misbakhun dan para calon anggota legislatif dari SOKSI.
Acara tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan militansi kader-kader SOKSI secara khusus dan kader-kader Partai Golkar secara umum dalam rangka memenangkan Golkar dalam Pileg 2919 dan memenangkan Jokowi-Ma'aruf Amin dalam Pilpres 2019. Dalam pandangan SOKSI, Golkar saat ini sedang menghadapi situasi sulit terutama karena tingginya pemberitaan negatif tentang korupsi yang dilakukan oleh sejumlah pengurus teras Golkar. Hal itu disampaikan oleh Ahmadi Noor Supit dalam sambutannya. Wakil Ketua Umum SOKSI ini menjelaskan lebih jauh bahwa dalam beberapa bulan terakhir Golkar mendapat teror dan intimimadasi yang sangat kuat baik melalui media maupun melalui berbagai hasil survei yang memprediksi bahwa Golkar akan kalah bersaing dengan Partai sempalannya seperti Gerindra.
"Mulai dari survei-survei yang dilakukan oleh lembaga survei, mereka semua mengatakan bahwa Golkar diramal akan dikalahkan oleh sempalan Partai Golkar. Mereka mengatakan kita akan kalah dari Gerindra yang merupakan sempalan Partai Golkar," kata anggota Komisi XI DPR tersebut. Menghadapi situasi tersebut, Noor Supit berpandangan Golkar tak perlu panik. Golkar memiliki pengalaman panjang dalam menghadapi situasi politik yang sulit. Bahkan lebih sulit dari saat ini. Noor Supit merujuk pada situasi di masa kepemimpinan Akbar Tanjung di mana Golkar mendapat serangan bertubi-tubi tetapi tetap dapat mengatasi masalah dan akhirnya keluar sebagai salah satu pemenang Pemilu.
Berkaca pada pengalaman itu, Noor Supit menyerukan agar Golkar segera bangkit, meningkatkan militansi semua kader. Untuk itu Ketua Umum dan para pengurus pusat dia sarankan untuk lebih giat turun ke bawah agar mesin partai bekerja lebih maksimal. “Golkar mesti mampu memangi Pemilu, minimal berada di urutan ke-2 perolehan suara secara nasional” seru Noor Supit.
Berhubungan dengan seruan dan optimisme yang disampaikan oleh Ahmadi Noor Supit, Akbar Tanjung pada acara itu mengenang bahwa SOKSI sejak dulu memang selalu menunjukkan kepedulian yang tinggi pada perkembangan Golkar. SOKSI, di mata Akbar Tanjung, tidak berperan sebagai Ormas pendiri saja tetapi juga sebagai penjaga semangat militansi kader-kade Golkar. “SOKSI memiliki sense of crisis yang tinggi sehingga selalu bergerak di depan membela dan mendorong Golkar jika terjadi situasi sulit. SOKSI juga telah menjadi tempat bernaung, tempat berlindung bagi banyak kader. Itu saya alami sejak dulu sebagai kader HMI” kenang Akbar Tanjung.
Selanjutnya Bambang Soesatyo mengatakan agar para kader Golkar, khususnya SOKSI mampu memanfaatkan setiap momentum dan fasilitas yang ada secara optimal. Airlangga Hartarto, Ketua umum Partai Golkar dalam sambutannya meminta seluruh kader supaya tetap bersemangat. Dia menegaskan, Golkar harus tetap optimis dan mampu menempatkan pemilu 2019 sebagai momentum untuk meraih kekuasaan pada tahun 2024.
Dalam kesempatan terpisah, Plt. Ketua Umum SOKSI Bobby Suhardiman berjanji akan terus mengadakan acara sejenis untuk membakar militansi para kader memenangkan Golkar. Turut mengisi acara Andi Wijayanto dari Cakra, dan Mohamad Fadillah dari KPU, serta Lawrencee dari Pusdal SOKSI.
Ikuti tulisan menarik Valentino Barus lainnya di sini.
