x

Iklan

romero seleky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kekaguman atas Bohemian Rhapsody

review mengenai film bohemian rhapsody, sekaligus merayakan kemenangan Queen kembali.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

       Bohemian Rhapsody kini bertransformasi dari sebuah lagu menjadi sebuah film. Ya tentu saja telah banyak dan bahkan jutaan fans dari band legendaris Queen telah menonton film ini. Jujur film ini sangat mengobati saya dan puluhan ribu fans queen lainnya akan kerinduan mendalam kami terhadap queen dan terkhusus terhadap mendiang freddy mercurry. suaranya yang unik, penampilan dan stage performance yang flamboyan menjadikan ia sebagai salah satu frontman atau lead vocal terbaik yang pernah ada.

      Film ini sendiri menggambarkan queen secara keseluruhan namun dari kacamata freddy mercury, yang artinya freddy menjadi karakter central dari film ini. film ini dimulai dengan awal pertunjukan live aid ditahun 1984, dan berakhir pula disitu sambil diinringi beberapa lagu hits yaitu Bohemian Rhapsody, Radio Ga Ga, Hammer To Fall, dan We Are The Champions.

     Film ini menceritakan bagaimana awal dari queen itu sendiri, mulai dari mereka berkenalan, hanya menjadi band di cafe-cafe, kemudian mulai masuk pada awal era kesuksesan mereka dengan bohemian rhapsody yang menjadi hits di masa itu dan bahkan hingga sekarang, disusul love of my life yang tragis, sombody to love yang indah, i want to break free yang sangat kontroversial, hingga under preasurre bersama David Bowie.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

    Kemudian mulailah masuk di stage di mana freddy merasa paling berkuasa dan menjadi sangat egois dan dengan sesuka hati melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. mungkin yang paling parah ketika freddy mulai jujur dengan dirinya dan mengikuti hasrat sexsualnya dimana ternyata freddy juga seorang gay, yang di filnya diceritakan ferddy mempunyai banyak sekali kekasih gelap.

    Sangat disayangkan dengan sikap freddy yang seperti demikian membuatnya seperti domba yang kehilanggan arah, namun tetap mengerti kemana dia harus pulang, karena dia tahu bahwa dia dicintai oleh Marry Austin, Bryan May, John Deacon, dan Roger Meadow.

Ikuti tulisan menarik romero seleky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler