Oleh :

Mutiara Azizah

Presiden Joko Widodo tidak hanya memberi perhatian pada pembangunan di wilayah-wilayah perkotaan atau padat penduduk. Atensi juga diberikan terhadap masyarakat yang hidup di pedesaan dan perbatasan.

Perhatian pemerintah terhadap masyarakat desa terlihat dari penyaluran dana desa. Sejak Jokowi menjadi presiden pada 2014 lalu, ada Rp187,7 triliun anggaran untuk puluhan ribu desa yang diberikan pemerintah pusat.

Ratusan triliun uang digelontorkan untuk mengikis kesenjangan antara masyarakat desa dan kota. Dengan dana itu, pembangunan sejumlah infrastruktur di desa bisa dilakukan. Saluran irigasi, pasar, jalan, jembatan, hingga bendungan baru dibangun di banyak desa menggunakan anggaran itu.

Hingga saat ini, ada 39.300 sistem irigasi dan 3 ribu embung yang sudah dibangun karena dana desa. Jalan desa yang terbangun sepanjang 158 ribu kilometer. Kemudian ada ribuan pasar desa dan pusat kesehatan yang juga bisa dibangun karena dana desa.

Jokowi telah memastikan akan tetap menggelontorkan dana desa dalam jumlah besar setiap tahun. Pada 2019, Jokowi menganggarkan Rp73 triliun anggaran di APBN untuk dana desa. Jumlah itu lebih tinggi dari Dana Desa pada 2018 sebesar Rp60 triliun.

Pembangunan kawasan pedesaan yang tidak main-main membuktikan kesungguhan Jokowi membangun Indonesia dari pinggir. Hal itu merupakan salah satu janji yang dilontarkan Jokowi saat berkampanye 2014 lalu.

Pembangunan dari kawasan pedesaan akan membawa keadilan dan kesejahteraan lebih merata bagi seluruh rakyat. Hal itu juga dipercaya akan mengikis ketimpangan ekonomi, mengurangi angka pengangguran, dan menurunkan harga-harga kebutuhan karena membaiknya jalur transportasi dari dan ke desa.

Penulis adalah Ibu Rumah Tangga, Memiliki Anak Disabilitas, Aktif Kegiatan Sosial dan Pengajian

Ikuti tulisan menarik Mutiara Azizah lainnya di sini.