x

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Memetik Matahari

Berbagai kisah sukses dan cara mencapainya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Memetik Matahari

Penulis: Agung Adiprasetyo

Tahun Terbit: 2013

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Penerbit Buku Kompas

Tebal: xiv + 208

ISBN:  978-979-709-775-2

 

Saya begitu bahagia saat melihat ada lapak buku di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Betapa tidak. Bandara megah ini telah memiliki apa saja, kecuali toko buku. Bandara ini memiliki banyak restoran. Ada toko-toko oleh-oleh, baju dan sekadar tempat ngopi. Bandara ini memiliki bioskop gratis dan lounge-lounge yang nyaman. Tapi toko buku tidak ada! Itulah sebabnya saya begitu bahagia saat menjumpai lapak buku yang hanya secuil tersaji di samping kedai kopi.

Karena hanya lapak kecil, maka buku yang dijual pun adalah buku-buku lama. Harga yang disodorkan pun cukup murah. Satu buku Rp. 50.000,-.  Maka segera saja saya membongkar-bangkir buku-buku tersebut. Saya mendapatkan buku bagus dengan judul “The Hundred-Years-Old-Man Who Climbed Out the Window and Disappeared” berbahasa Inggris masih terbungkus plastik. Saya segera menyambarnya. Saat saya akan membayar, si penjaga mengatakan bahwa saya bisa mengambil tiga buku dengan hanya membayar 100 ribu. Maka saya pun segera mengambil dua buku lainnya. Salah satu buku yang saya ambil adalah “Memetik Matahari” karya Agung Adiprasetyo.

Saya mengambil buku ini karena saya adalah pengumpul buku biografi. Tampilan cover yang berisi foto sang penulis membuat saya terkecoh. Saya menyangka bahwa buku ini adalah biografi sang penulis. Ternyata bukan. Ternyata buku ini berisi tulisan-tulisan inspiratif sang penulis.  Meski terkecoh, tetapi saya tidak menyesal membawa buku ini.

Seperi buku-buku inspirasi lainnya, buku ini mengulas faktor-faktor yang menyebabkan seseorang sukses dalam usaha dan hidupnya dan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang gagal atau tidak berhasil dalam usaha dan kehidupan. Faktor-faktor yang mendukung kesuksesan seseorang diantaranya tidak mudah menyerah, berani mengambil tindakan namun tidak gegabah, optimis, jeli melihat peluang, tidak puas diri dan petarung. Sementara orang yang selalu ragu, tidak berani mengambil keputusan, menyesali kondisinya dan cepat puas diri akan mendapat ketidak-suksesan dalam usaha dan kehidupannya.

 Sebagai seorang yang bekerja di penerbitan, Agung Adiprasetyo tentu mendapat kesempatan untuk membaca banyak buku dan sumber informasi lainnya. Dan Agus Adiprasetyo melakukan itu. Itulah sebabnya buku ini dipenuhi dengan contoh-contoh dari berbagai buku dan sumber informasi. Namun Agung tidak hanya menggunakan buku dan sumber informasi sekunder, ia juga menggunakan kasus-kasus hasil pengamatannya sendiri dari kehidupan sehari-hari. Sumber-sumber yang kaya ini membuat buku ini enak dibaca.

Apalagi Agung adalah seorang penulis yang piawai. Seperti diakui oleh Jakob Oetama dalam pengantar, tulisan Adi Prasetyo enak dinikmati dan tidak mbulet. Agung menggunakan kisah-kisah yang mudah dimengerti oleh pembaca untuk menjelaskan faktor-faktor keberhasilan. Misalnya ia menceritakan gajah Bangelore yang besar tetapi takluk kepada patok rantai yang mengikatnya.  Gajah yang sejak kecil dirantai pada patok kecil akan merasa tidak mampu mencabut patok tersebut meski ia telah tumbuh menjadi gajah besar. Dari ilustrasi ini Agung melompat pada pembahasan mental pecundang. Mental orang-orang yang kalah sebelum bertanding.

Di artikel lain ia menggunakan ilustrasi burung unta, kucing dan babi hutan. Ilustrasi ketiga binatang ini digunakannya untuk membahas sikap seseorang dalam menghadapi tantangan. Ada orang yang menyembunyikan diri seperti burung unta yang menyembunyikan kepalanya, ada orang yang mencoba mencari alternatif atau jalan keluar yang lain, seperti kucing. Ada juga orang-orang yang berani menghadapi masalah; bahkan menabraknya seperti babi hutan. Di paragraph akhir, Agung kemudian memberikan penguatan bahwa seseorang yang berhasil adalah orang yang mencari jalan keluar dan yang berani menghadapi masalah.

Agung juga menggunakan tokoh-tokoh dalam cerita inspiratifnya. Ia menulis tentang Fitri si penyandang tunanetra yang menjadi pengajar. Agung menuliskan pengalaman He Ah Lee seorang anak down syndrome yang ahli bermain piano, Bob Sadino, Jonan dan Purnomo Prawiro si pendiri Blue Bird. Memang menarik belajar dari tokoh-tokoh yang berhasil dalam bisnis dan kehidupannya. Namun sesungguhnya tidaklah mudah meniru mereka. Sebab meniru bukanlah ciri dari orang yang sukses.

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu