x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menanti Keampuhan ‘Efek Ustad Abdul Somad’

Setelah lama berdiam diri, akhirnya Ustad Abdul Somad, Ustad Adi Hidayat, dan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Sandi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Beberapa hari menjelang pemungutan suara, sejumlah figur mengungkapkan dukungan mereka kepada pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selain mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan mantan wakil Menteri Pertahanan Letjen (purn) Sjafrie Sjamsoedin, ada nama lain yang sikapnya ditunggu publik, yakni tiga ustad mashur: Abdul Somad, Adi Hidayat, dan Aa Gym.

Setelah lama berdiam diri, akhirnya Ustad Abdul Somad (UAS), Ustad Adi Hidayat, dan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengungkapkan sikap politiknya. Ketiga figur ulama ini menyatakan dukungannya dalam tiga hari yang berurutan, mula-mula UAS, lalu Ustad Adi Hidayat, dan kemudian Aa Gym. Selama ini, masyarakat menunggu kejelasan sikap politik mereka, karena ketiga ulama ini tidak pernah berbicara secara terbuka mengenai siapa capres yang mereka dukung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar bahwa UAS dan Aa Gym didekati oleh Rommy, waktu itu masih menjabat Ketua Umum PPP, agar berpihak ke pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Mungkin karena tidak mudah memengaruhi mereka, Rommy dikabarkan membujuk UAS dan Aa Gym untuk bersikap netral bila tidak berkehendak berpihak kepada kubu Jokowi. Namun Aa Gym membantah pernah bertemu Rommy dan menyatakan punya pilihan sendiri meski ketika itu ia tidak menyebut nama atau nomor. UAS juga diajak menemui ulama, namun setelah serangkaian pertemuan itu UAS belum menyatakan sikapnya secara terbuka.

Kini kartu sudah terbuka. Pertanyaannya: apakah pernyataan dukungan Ustad Abdul Somad, Aa Gym, dan Ustad Adi Hidayat itu akan memberi kontribusi bagi peningkatan jumlah pemilih yang memberikan suaranya kepada Prabowo-Sandi? Waktu yang pendek menjelang hari pemungutan suara oleh sebagian kalangan dianggap tidak akan berpengaruh terhadap sikap para pemilih kecuali mungkin yang belum menentukan pilihannya atau pemilih yang masih ragu-ragu (mengambang). Bagi jamaah yang merasa memiliki kedekatan emosional dengan ketiga figur ini, pernyataan ketiganya tidak ubahnya seperti komando.

Namun begitu, apakah efek UAS akan bekerja dengan ampuh dalam mendongkrak suara Prabowo-Sandi dan mampu mengubah pendirian pemilih selain yang masih mengambang? Keraguan semacam ini akan terjawab nanti, 17 April. Setidaknya, dukungan ketiga ulama berpengaruh ini akan mengukuhkan ketetapan hati pemilih yang sudah menentukan dukungannya kepada Prabowo-Sandi. Bagi kubu capres 01, dukungan mereka mungkin berarti topangan moril yang lebih kuat.

Apapun halnya, Pilpres kali ini semakin memperkuat posisi ulama sebagai faktor politik penting yang akan terus diperhitungkan di masa mendatang. Ketika apa yang diistilahkan sebagai ‘politisasi agama’ dikecam, suara ulama justru akan semakin diperlukan untuk mendulang suara pemilih. Terjunnya (kembali) KH Ma’ruf Amin ke dunia politik praktis dengan menjadi pendamping capres Jokowi menandai hal itu. Hal ini semakin diperkuat oleh fenomena dukungan tiga ulama yang selama ini tidak pernah menyatakan dukungan politiknya kepada pihak manapun. Namun begitu, apakah dukungan ulama tersebut akan efektif dalam meningkatkan jumlah suara pemilih, masih harus kita tunggu hasilnya. Allah yang Mahatahu dan Mahapunya rencana. ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler