Pesta demokrasi pilpres dan pileg biasanya direaksi sejumlah investor yang memilih disposisi wait and see. Ini memang tidak aneh. Namun, sejatinya, kekhawatiran sejumlah investor terkadang terlalu alay atau berlebihan karena tidak mau berkaca dari pengalaman-pengalaman pemilu sebelumnya.

Senyatanya, berdasarkan pada pengalaman beberapa pemilu sebelumnya, pemilu tidak terlalu memberikan dampak signifikan pada kinerja nilai tukar Rupiah. Nilai tukar lebih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global, seperti kebijakan moneter The Fed, harga minyak, dan tingkat inflasi di dalam negeri.

Di pemilu 2004 dan 2014, nilai Rupiah memang tertekan. Kalau kita lihat pada 2004 dan 2005, harga minyak naik tinggi, sehingga memicu inflasi sangat tinggi sampai 17 persen. Sementara itu,  pada 2014 nilai Rupiah tertekan karena The Fed menghentikan quantitative easing.

Situasinya tentu berbeda dengan saat ini dimana inflasi saat ini sangat rendah (di bawah 3 persen), sementara pada 2004 dan 2005 inflasinya sangat tinggi.

Terkait kinerja pasar saham di tahun pemilu, ternyata sangat menarik dimana pada 3 pemilu sebelum ini kinerja pasar saham cenderung naik. Kalau pemilu aman, pasar saham meningkat.

Berkaca pada pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, tentu tidak perlu ada kekhawatiran dalam investasi saham. Dinamika politik jelang pemilu nyata-nyata tidak terlalu banyak pengaruhnya pada kinerja pasar modal.

Terlebih, karena investor pasar modal Indonesia saat ini masih didominasi oleh investor asing maka perkembangan dinamika ekonomi global sudah sepantasnya mendapatkan perhatian khusus.

Investasi saham di pasar modal di hari-hari jelang pemilu justru tak perlu disertai kekhawatiran yang berlebihan. Jaminan keamanan pun telah disampaikan pihak keamanan.

So, tak perlu tahan-tahan investasimu di tahun politik seperti saat ini. Masa-masa ini justru menjadi masa yang tepat untuk memulai investasi saham yang kini sudah sangat mudah karena sudah full digital.

Investasi saham sudah mudah dimulai dengan aplikasi IPOTGO milik PT Indo Premier Sekuritas. Dalam praktek memilih saham di masa pemilu pun akan sangat terbantu dengan fitur-fitur yang ditawarkan.

So, salah besar jika kamu takut berinvestasi saham di masa pemilu saat ini. Alasannya wait and see dengan menunggu hasil coblosan dan kebijakan dari mereka yang terpilih tentunya tidak terlalu relevan karena tren investasi saham untuk jangka panjang cenderung naik.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.