Kabar bohong, tanpa sumber informasi jelas alias hoaks memang jadi "penyakit sosial". Segala hal apapun bisa jadi materi penyebaran hoaks. Apalagi di tahun politik.
Personil TNI yang sedang melaksanakan tugas negara pun jadi korban hoaks. Demi kepentingan politik. Padahal: para prajurit TNI yang gagah tersebut sedang melakukan penjagaan pertahanan negara.
Di Monas, di sekitar pertokoan daerah Jakarta Barat, memang banyak prajurit TNI bersiaga. Tapi mereka bukan ingin berperang. Bukan juga akan melakukan kekerasan kepada rakyatnya sendiri.
Justru para prajurit TNI itu ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat sebab berlangsungnya hajatan pesta demokrasi Pemilu 2019.
TNI adalah garda terdepan penjaga pertahanan negara Indonesia. Mereka bersiaga agar pertahanan negara kita tak cabik gara-gara Pemilu. Yang sebetulnya untuk masa depan bangsa kita juga. Untuk rakyat kita juga.
Keberadaan prajurit TNI di Monas dan areal pertokoan Jakarta Barat untuk menegaskan bahwa jangan khawatir dengan dilaksanakannya Pemilu. Tidak usah cemas dengan embusan isu negatif terkait Pemilu 2019.
Entah sebelum atau sesudah berlangsungnya Pemilu 2019: negara Indonesia tetap selalu aman. Tidak akan ada pertahanan negara yang terganggu. Di situ TNI selalu menjaminnya.
Pemilu adalah pestanya seluruh rakyat Indonesia. Bukan disiapkan jadi ajang tempur sesama anak bangsa. Lantas: pertahanan Indonesia jadi lemah gara-gara ambisi politik.
Tenanglah, Pemilu di Indonesia selalu aman. Menjelang dan sesudahnya. Sejarah bangsa kita telah membuktikan bahwa pertahanan Indonesia tak pernah rusak akibat Pemilu.
Jika ada yang mengganggu, maka para penjaga pertahanan RI akan berada di garis terdepan. Semua untuk bangsa. Untuk rakyat.
Ikuti tulisan menarik Wawan Adalah lainnya di sini.