x

Iklan

Khairunnisa Humaira

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Mei 2019

Senin, 6 Mei 2019 12:59 WIB

Hari Kartini: Emansipasi dan Prestasi Wanita Tanpa Batas

Artikel ini menceritakan tentang bagaimana perjuangan Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita dan bagaimana kartini modern berprestasi tanpa adanya batasan gender

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kartini adalah pahlawan bagi wanita Indonesia karena ia merupakan salah satu dari banyak orang yang memperjuangkan hak-hak wanita dan persamaan derajat antara wanita dan pria, sehingga Beliau dijuluki pelopor emansipasi wanita Indonesia. Berkat perjuangannya, kaum wanita Indonesia bisa lebih dihargai dan tidak dikekang oleh kebiasaan-kebiasaan kuno turun-temurun. Dimana pada zaman dahulu sebelum emansipasi, kaum wanita hanya berada di rumah saja untuk mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci, memasak, menyapu, dll. Karena orangtua pada zaman dahulu merasa bahwa hakikat sebagai seorang wanita adalah untuk mengurusi rumah tangga bukan mencari pendidikan setinggi-tingginya. Pikiran itulah yang membuat wanita zaman dahulu tidak maju dan merasa terkekang karena kodratnya sebagai wanita. Hak-hak sebagai seorang wanita juga dibatasi karena mereka berpikir bahwa perempuan itu derajatnya berada di bawah laki-laki, sehingga perempuan harus menuruti apapun yang diperintahkan oleh pria termasuk suaminya. Adanya kesenjangan sosial antara pria dan wanita pada zaman sebelum emansipasi membuat rasa ketidakadilan sebagai umat manusia yang harusnya mendapatkan hak asasi yang sama.

Wanita-wanita pada zaman dahulu juga tidak memikirkan pendidikan dengan alasan dilarang oleh orangtua mereka untuk bersekolah dan ada adat atau kebiasaan yang menyebut bahwa perempuan itu harus berada di dalam rumah saja. Pandangan kuno itulah yang apabila dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan keterpurukan wanita di Indonesia. Padahal sejatinya wanita adalah seorang insan yang patut dihargai hak-haknya karena kelak seorang wanita akan menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Apa jadinya jika wanita Indonesia tidak ada yang bersekolah ? pasti generasi selanjutnya akan mengalami kemunduran dalam ilmu pengetahuannya. Melihat kondisi Indonesia yang seperti ini, Raden Adjeng Kartini atau yang lebih dikenal Kartini, tidak tinggal diam. Beliau adalah sosok wanita yang sangat menentang pandangan kuno tentang wanita yang tidak perlu bersekolah, karena menurutnya menjadi wanita yang berpendidikan itu penting agar tidak diremehkan oleh orang lain termasuk seorang pria. Beliau tidak ingin wanita-wanita Indonesia dibodohi dan direndahkan oleh kaum pria karena ketidakberdayaan sebagai seorang wanita. Kartini muda juga dikenal sebagai sosok yang rajin membaca buku dan cukup berpengetahuan karena Beliau berkesempatan untuk sekolah walaupun hanya sampai jenjang sekolah dasar. Wanita pada zaman dahulu juga merasa tidak bebas untuk menentukan pilihan hidupnya dan sangat diperlakukan berbeda dari saudara-saudaranya yang laki-laki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana awal munculnya ide Kartini untuk membangkitkan emansipasi wanita muda Indonesia ? Jawabannya yaitu dengan sering berkirim surat kepada teman-temannya di Belanda untuk saling bertukar pikiran tentang bagaimana kemajuan berpikir wanita Belanda. Dari kebiasaannya yang suka membaca buku dan menulis surat inilah terbesit di pikirannya untuk mengubah pola pikir wanita Indonesia agar berpikir lebih maju, berpendidikan, dan penuh cita-cita. Niat Kartini untuk memajukan wanita Indonesia ini termasuk cita-cita yang sangat luhur. Mengapa ? Karena tanpa sosok seorang Kartini, maka bisa saja wanita Indonesia sampai saat ini tetap berada dalam kondisi keterpurukan dan ketidaksetaraan hak dengan kaum pria. Oleh karena itu, Kartini dijuluki sebagai Pelopor Emansipasi Wanita, yang menggerakkan kaum wanita untuk bangkit serta menentang perbedaan derajat dengan pria.

Seiring perkembangan zaman, kini perempuan Indonesia dapat disejajarkan dengan kaum pria dalam berbagai bidang kehidupan, baik di bidang sosial, politik, dan ekonomi. Stigma masyarakat terdahulu mengenai perempuan yang kerjanya hanya di dapur, kini mulai menghilang karena terbukti zaman sekarang ini banyak perempuan yang sudah berhasil melanjutkan pendidikan dan berkarir sesuai bidang masing-masing. Langkah Kartini membawa dampak baik bagi emansipasi wanita. Saat ini pun, RA Kartini menjadi pelopor perjuangan kaum wanita dalam menghadapi kebodohan di dalam pendidikan dan menolak pengekangan terhadap dunia luar. Oleh karena itu, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan dan tanda terimakasih dari wanita-wanita Indonesia terhadap pengorbanan serta perjuangannya membela hak wanita agar bisa sederajat dengan pria.

Selain itu, Hari Kartini juga dinilai sebagai bentuk hari dimana kita bisa lebih menghargai perjuangan seorang wanita dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Sudah sepatutnya kita semua mengingat jasa RA Kartini. Oleh karena itu, sebagai perempuan muda penerus bangsa, kita harus senantiasa bisa seiring sejalan dengan kaum laki-laki karena perempuan itu tidak lemah dan tidak patut untuk dikekang. Sebagai Kartini di era modern sekarang, kita bisa melanjutkan perjuangan RA Kartini dengan mencetak prestasi sebanyak mungkin demi kemajuan bangsa Indonesia dan jangan mau serta malu pada kaum pria. Semangat Kartini harus harus dibangkitkan di kalangan anak muda, mulai dari semangat untuk berpendidikan tinggi, bisa membantu orang lain, dan sebagai wanita yang mampu mendidik anak-anaknya di era modern sekarang.

Jadi, peringatan Hari Kartini harusnya kita gunakan untuk merefleksi diri sendiri mengenai seberapa banyak hal yang telah kita lakukan untuk kemajuan diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, serta untuk negara Indonesia. Sebagai wanita muda di era modern ini harusnya kita bisa lebih menekuni keahlian masing-masing dan jangan mau direndahkan oleh kaum pria. Harusnya kita buktikan bahwa wanita bisa karena sejatinya tidak ada perbedaan derajat antara pria dan wanita dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.

Ikuti tulisan menarik Khairunnisa Humaira lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB