x

Iklan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 13 Mei 2019 17:18 WIB

Mahasiswa Sebagai Budak Program Kerja Organisasi Kampus

-

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

       Mahasiswa adalah sebuah gelar yang banyak diagung-agungkan oleh banyak pemuda/i bangsa ini. Kata mahasiswa itu seolah sangat hebat dengan segala persepsi di otak masing-masing. Rata-rata anak tamatan SMA/SMK ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu tingkat perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang diincar pun adalah perguruan tinggi negeri (PTN). Ada 3 jalur masuk PTN yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Selain PTN masih ada perguruan tinggi swasta. Keduanya ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

       Setelah mereka memasuki tingkatan perguruan tinggi tersebut, mereka mulai beradaptasi dengan perlahan. Mereka akan mencoba masuk ke suatu organisasi atau komunitas. Dan mulailah mereka akan mencoba berpartisipasi dalam sebuah kepanitiaan. Mereka dituntut sebuah program kerja organisasi yang harus dilaksanakan. Hal ini baik, karna ini melatih mental mereka  dalam menghadapi banyak masalah nantinya yang timbul di kepanitiaan tersebut.

       Mahasiswa yang sekarang ini disebut dengan budak program kerja. Mereka mencurahkan tenaga, pikiran, dan materi lebih dari biasanya. Sebenarnya inilah salah satu peran mahasiswa yang katanya sebagai agent of change yang ingin merubah sebuah sistem di kampus dengan program kerja yang dilakukakannya. Tujuan dari program kerja ini realitanya baik. Namun terkadang mahasiswa yang kurang bertanggung jawab yang memperburuk citra program kerja dimata masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

       Mahasiswa yang tidak bertanggung jawab disini maksudnya adalah tidak melaksanakan kewajiban utamanya sebagai mahasiswa, yaitu urusan akademik. Mereka terkadang lebih mementingkan urusan organisasi. Program kerja ya apalagi. Inilah sebutan budak program kerja ini sangat cocok dan melekat di bahu mahasiswa. sebenarnya pantaskah sebutan itu?

       Menurut saya baik mengikuti sebuah kepanitiaan. Disana kita dilatih secara baik dalam banyak hal. Contohnya cara menghadapi masalah dan mencari solusinya, bagaimana cara kepemimpinan yang baik, public speaking, banyak relasi, lebih mengerti mengenai koordinasi yang baik dengan orang lain,manajemen waktu, dan masih banyak lagi. Dibalik semua keuntungan itu ada juga kerugiannya. Sebab banyak hal yang harus dikorbankan, terutama waktu. Tapi, balik lagi ke pribadi masing-masing mahasiswanya. Prinsip utama dalam hal mahasiswa sebagai budak program kerja organisasi ini menurut saya adalah pintar-pintar membagi waktu. Boleh mengambil peran dalam suatu kepanitiaan namun ingat tujuan awal menjadi mahasiswa yaitu belajar. Gunakanlah hak dan kewajiban sebagai mahasiswa dengan seimbang. Hidup Mahasiswa!!!

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler