x

Iklan

Hilda Sofi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Mei 2019

Selasa, 21 Mei 2019 13:56 WIB

Seberapa Jauh Indonesia di Mata Dunia?

Nusantara yang dahulu terkenal dengan armada lautnya yang kuat sekarang tengah mengalami kemunduran. Kemunduran terjadi terutama pada karakter masyarakatnya yang tidak mencerminkan budaya Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berbicara mengenai kekayaan alam yang dimiliki suatu negara, Indonesia merupakan negara yang kekayaannya sangat melimpah dalam hal sumberdaya alam. Negara yang sejak dahulu sudah terkenal mendunia baik kemaritimannya maupun agrarisnya nyatanya pernah menjadi sorotan dunia yang seolah-olah tidak ada habisnya. Terbukti dengan datangnya Portugis sebagai negara pertama yang dapat melihat potensi rempah-rempah yang berkualitas di Nusantara. Mengapa Portugis bisa masuk ke Nusantara? Pertanyaan ini yang mungkin menjadi alasan mengapa Indonesia merupakan negara yang patut diperhitungkan di kancah dunia dan sangat memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju.

Singkat cerita, sejak dulu bangsa Eropa sudah menikmati hasil bumi terutama rempah-rempah dari negara-negara Asia yang dihadirkan oleh pedagang Arab dan sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi bangsa Eropa. Walaupun mereka sudah menikmati kekayaan alam tersebut, mereka tidak pernah tahu persis darimana sumber rempah-rempah berasal. Kemudian keadaan berubah total saat jalur perdagangan rempah-rempah ke Eropa ditutup oleh Kekhalifahan Utsmani dan lalu Portugis dan Spanyol mencari jalan lain yaitu melalui jalur laut untuk menemukan sumber rempah karena persediaan rempah di Eropa sudah semakin menipis. Pada akhirnya para penjelajah dari kedua negara tersebut menemukan tempat penghasil rempah paling mahal yaitu di Pulau Ambon yang terkenal dengan cengkehnya dan Pulau Banda yang terkenal dengan penghasil pala. Mulai pada saat itulah banyak negara-negara dari bangsa Eropa yang mengetahui potensi kekayaan rempah-rempah di Indonesia.

Sedikit sejarah di atas merupakan bukti bahwa Indonesia adalah negara yang sebenarnya sangat kaya dan berpotensi menjadi negara maju karena perdagangan dengan bangsa lain yang sangat kuat. Akan tetapi seiring berjalannya waktu semakin banyak orang-orang yang mengedepankan kepentingan pribadi sehingga kekayaan alam tersebut banyak diekspoitasi. Banyak juga negara lain yang ingin memiliki kekayaan Indonesia dengan menghalalkan segala cara seperti pengakuan kekuasaan atas daerah tertentu, batas daerah yang dapat diubah tanpa sepengetahuan pihak Indonesia, dan cara-cara lain yang mungkin bisa dianggap tidak fair.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari peristiwa di atas seharusnya dapat dijadikan renungan tersendiri bagi negara Indonesia apakah ini termasuk salah kita atau salah mereka. Apalagi dengan maraknya kasus KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang rela harga diri bangsanya diinjak-injak dan dijual ke bangsa lain kemudian mementingkan kepentingannya sendiri dengan mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Pertanyaannya sekarang adalah dimana karakter bela negara yang dahulu sangat ditanamkan oleh para pendiri bangsa dan bahkan saat ini menjadi krisis mulai pejabat tingkat atas sampai rakyatnya pun demikian. Kalimat dalam pidato Bung Karno seolah-olah menjadi kenyataan yaitu, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsamu sendiri”. Dalam kalimat ini tersirat bahwa karakter bangsa yang merosot akan menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara karena bisa jadi ini akan menjadi bumerang yang akan menghancurkan negara tersebut.

Potensi Indonesia yang sangat besar dalam sumberdaya alam terutama kemaritiman telah dituliskan pada kutipan novel karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Arus Balik. Pada novel tersebut terdapat salah satu kalimat berbunyi “Semasa jaya Gadjah Mada, arus bergerak dari selatan ke utara; segala-galanya : kapal-kapalnya, manusianya, amal perbuatannya, dan cita-cita dan citranya bergerak dari Nusantara di selatan ke ‘Atas Angin’ di utara, sebab Nusantara bukan hanya kekuatan darat tetapi juga kerajaan laut terbesar di antara bangsa-bangsa beradab di muka bumi”. Kalimat tersebut menggambarkan bahwa dahulu Nusantara sangat disegani oleh bangsa-bangsa lain terutama bangsa Eropa karena Nusantara merupakan daerah dengan kerajaan yang kuat dan karakter manusianya yang baik sehingga dapat menciptakan suatu kemajuan yang apik namun tetap memiliki karakter.

Dengan sejarah yang pernah menujukkan kekuatan bangsa Indonesia diharapkan dapat menjadi semangat tersendiri bagi pribadi-pribadi bangsa Indonesia supaya dapat menjadikan bangsa ini menjadi negara maju yang disegani oleh bangsa lain. Kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia dalam bidang sumberdaya alam harus diimbangi oleh karakter manusia yang baik serta sumberdaya manusia yang berkualitas supaya cita-cita para pendiri bangsa dapat tercapai. Namun untuk menjadi negara maju yang disegani bangsa lain memang banyak tantangan yang harus dihadapi. Seiring berjalannya proses tersebut akan ada ancaman dari luar negeri maupun dalam negeri tetapi itu semua tidak akan berpengaruh besar jika para pemimpin dan rakyat saling berintegritas dan mempunyai tujuan yang sama untuk mengatur kemana arah negara ini nantinya. Upaya-upaya yang harus dilakukan maupun dibenahi dari bangsa ini harus selalu digalakkan untuk menghadapi arus dari bangsa Barat yang semakin hari semakin deras. Pendidikan karakter yang terpenting harus selalu dikedepankan karena akan percuma orang pintar tetapi karakternya tidak mencerminkan sama sekali kepintaran tersebut.

Ikuti tulisan menarik Hilda Sofi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler