x

Iklan

Redaksi Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Februari 2020

Senin, 15 Juli 2019 07:09 WIB

Wisata Budaya yang Hanya Akan Kalian Temukan di Bali

Jika berkunjung ke Bali, sudah pasti kamu juga akan mencari budaya lokal yang tidak ditemukan di daerah asalmu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seperti yang kamu tahu, Bali sangat menjaga adat istiadat, budaya dan kearifan lokalnya. Masyarakat Bali sangat pintar dalam mengelola alam dan budayanya sebagai daya tarik utama bagi para wisatawan, sehingga melahirkan inspirasi bagi banyak pengembang wisata di tempat lain.

Jika berkunjung ke Bali, sudah pasti kamu juga akan mencari budaya lokal yang tidak ditemukan di daerah asalmu. Nah kali ini ada bocorannya buat kamu, wisata budaya yang cuma bisa ditemukan di Bali dan dijamin bikin terkesima menyaksikannya secara langsung.

Upacara Ngaben

Upacara ngaben merupakan prosesi pembakaran jenazah atau kremasi jenazah disertai dengan berbagai ritual keagamaan. Proses ngaben ini memiliki proses yang panjang, semakin tinggi kasta maka prosesinya semakin panjang. Namun, bagi umat Hindu dengan kasta tinggi upacara ngaben harus dilakukan sesegera mungkin. Berbeda dengan masyarakat dengan kasta biasa atau rendah, jenazah masih harus dimakamkan terlebih dahulu sebelum prosesi ngaben.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biaya yang dibutuhkan pun cukup besar, sehingga tak jarang masyarakat Bali mengadakan ngaben massal, guna menghemat biaya. Dalam prosesi upacara ngaben, keluarga yang ditinggalkan tidak diperbolehkan menangis. Masyarakat Bali percaya bahwa orang yang sudah meninggal sebenarnya tidak benar - benar pergi, melainkan akan lahir kembali menjadi sanak saudara meraka.

Prosesi ini dikenal dengan reinkarnasi, yaitu proses kelahiran kembali orang yang sudah meninggal sampai di titik mokhsa atau terbebas dari dosa atau roda kematian.

Baca : Berita Budaya Indonesia

Wanginya Aroma Mayat

Kintamani memiliki budaya yang sangat unik, lebih tepatnya mayarakat di desa Trunyan. Masyarakat Trunyan tidak melakukan penguburan ataupun pembakaran jenazah (ngaben), melainkan jenazah digeletakkan begitu saja di sekeliling pohon Taru Menyan. Anehnya mayat-mayat tersebut tidak berbau, akan tetapi beraroma wangi yang mana dipercaya aroma tersebut berasal dari pohon kemenyan tersebut.

Kamu bisa datang langsung ke Desa Trunyan dengan sewa motor di bali yang memakan waktu  kisaran 3 jam dari pusat kota Denpasar. Kemudian kamu harus menyeberangi danau sekitar 15 - 20 menit. Biaya sewa speed boat sekitar 700 ribu. Jika kalian rombongan kalian bisa patungan sama teman-temanmu nih. Tapi, harga ini bisa berubah sewaktu-waktu ya gengs.

Kesurupan Massal

Desa Kesiman, tepatnya di Pura Petilan desa Kesiman memiliki ritual unik menjelang 8 hari setelah Hari Raya Kuningan. Ritual ini dikenal dengan ritual Pengrebongan. Uniknya ritual ini terjadinya kesurupan massal dari para penyungsung pura. Pada saat bersamaan puluhan orang secara tiba-tiba mengalami trance atau berteriak histeris, menari, serta menusukkan keris ke dada mereka, anehnya mereka tidak terluka sedikitpun.

Baca Juga : Kuliner Khas Indonesia

Pawai Ogoh-Ogoh

Bali gelap, inilah yang bakal kamu rasakan saat kamu datang ke Bali di waktu hari raya Nyepi. Upacara Nyepi dimulai sejak matahari terbit sampai ke esokan harinya lagi saat matahari terbit kembali. Jadi dalam satu kali 24 jam, Bali bebas polusi dan kebisingan. Bagi kamu yang mendambakan keheningan dan ketenangan yang hakiki, kamu bisa datang saat nyepi.

Biasanya sebelum nyepi, kamu bakal disuguhkan maraknya pawai ogoh-ogoh. Ogoh - ogoh ini dilakukan saat sehari sebelum Nyepi atau dikenal dengan pengrupukkan. Kamu bakal takjub dengan meriahnya pawai ini. Kamu akan dimanjakan dengan iringan musik gamelan dan atraksi ogoh-ogoh yang meriah.

Ciuman Massal

Ciuman dengan kekasihmu sudah biasa, di desa Sesetan tepatnya banjar Kaja, kamu diajak ciuman secara massal. Masyarakat setempat menyebutnya Omed-omedan. Upacara ini dilakukan sehari setelah hari raya Nyepi. Prosesi ini dilakukan oleh pemuda - pemudi lokal yang secara bergiliran maju untuk berciuman.

Sedangkan warga lain akan mencoba untuk menarik dan mendorong, sementara itu akan ada tetua desa yang akan mengguyur mereka dengan air sampai basah kuyub. Ritual ini dipercaya oleh masyarakat setempat dapat menghindarkan mereka dari wabah penyakit.

Simak Selengkapnya : Destinasi Wisata Indonesia

Nah kapan kamu memutuskan untuk datang ke Bali? Tentu saja kamu sudah punya rencana budaya mana yang akan kamu saksikan secara langsung. Atau mungkin kamu sudah pernah menyaksikan salah satunya, silahkan tinggalkan komentarmu di bawah untuk berbagi pengalamanmu saat liburan budaya di Bali.

 

Ikuti tulisan menarik Redaksi Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu