Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Mengemis itu, mudah dan menghasilkan. Cukup dengan hanya mengulurkan tangan di lampu merah, di lampu merah, pokoknya di tempat-tempat ramai. Apalagi kondisi tubuh yang kurang atau mengalami cacat, dengan mudahnya bisa menarik simpatik orang-orang untuk memberi uang. Tapi tidak bagi Mustafa (64), pak tua Kelurahan Air Kolek, Kota Ranai, Kabupaten Natuna, Kepri. Dengan kondisi cacat kaki kanan tetap berjuang untuk bertahan hidup. Menjadi pedagang keliling di penjuru Pulau Bunguran Besar. Dia menolak dan tidak mau mengemis. Simak kisahnya.
Natuna memang unik. Daerah kepulauan ujung utara Indonesia ini tidak hanya memiliki destinasi wisata kelas internasional, tetapi daratan dari berbagai gugus pulau ini dihiasai hamparan bebatuan sehingga sitetapkan sebagai kawasan geopark (taman batu) nasional. Keunikan geopark Natuna semakin memikat untuk dikunjungi. Yuk, kenalan dengan geosite dan geo area di Geopark Natuna.
12 Oktober 2020 genap 21 tahun umur Natuna. Sudah banyak kemajuan di Kepulauan terluar Indonesia bagian Provinsi Kepulauan Riau ini. jaringan internet berkembang dna mendorong digitalisasi masyarakat. Natuna menuju perubahan positif. Setelah memiliki smart city, smart office, kini Natuna segera mewujudkan smart island
Natuna daerah penghasil kelapa yang cukup besar setiap tahunnya. Hampir di seluruh penjuru Natuna dipenuhi pohon kelapa. Dengan buah yang melimpah tersebut, dimanfaatkan bang Sony, ASN Dinas Perhubungan Natuna dengan membuat bonsai kelapa. Yang cantik dan bernilai ekonomis. Sudah banyak yang melirik dan membeli hasil karya bang Sony. Simak liputannya.
Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, tanah bertuah di ujung utara Indonesia. Dulunya menjadi poros sutra perdagangan dunia. Memiliki kekayaan yang melimpah. Dikelilingi laut dan dihiasi 154 pulau yang indah nan mempesona. Setiap pulau memiliki pantai yang bikin berdecak kagum. Perairan yang bersih, pantai berpasir putih, dan panorama menawan tak terperi. Anda tak perlau ke Hawai atau Thailand, karena di Natusa semua ada.
Petani cengkeh Nusantara menjerit. Komoditi unggulan petani terancam lenyap dari bumi bertuah pojok utara pulau terluar Indonesia, Natuna. Pasalnya, selain harga yang anjlok dari harga biasanya, masalah lain dihadapi petani adalah hampir 75 persen pokok (pohon) cengkeh di beberapa perkebunan masyarakat Natuna sudah mati.
Sampah menjadi masalah serius di Kepulauan Natuna. Tidak hanya sampah domestik yang mengoroti lingkungan darat kepulauan, akan tetapi lautan juga dicemari sampah. Serius, sampah lautan ini merupakan kiriman dari negara tetangga yang dibawa saat angin utara. Jumlah sampah mencapai 100 ton dalam 1 tahun.