Penulis Indonesiana
20Artikel
0Pengikut
-Mengikuti
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Syahril juga menghimbau kepada masyarakat untuk kembali bersatu membangun Dharmasraya kedepan.
Media Harusnya Jadi Corong Demokrasi Bukan Jubir Politisi
Fahri Hamzah Cerminan Pejabat Indonesia.
Dalam rentetan sejarah Pilkada, sangat jarang kita menemui Golkar serius dalam memenangkan calon yang diusung.
Pada Pemilihan Gubernur nanti Ahok sepertinya akan kembali menelan kekalahan karena Ahok hanya didukung segelintir masyarakat Jakarta.
Apakah tim sukses Djarot yang memasang spanduk tersebut? Kita rasa tidak lah. Sebab Djarot tidak ngebet berpasangan dengan Ahok.
Satu-satunya media yang mampu bertahan dari gempuran pembaca tapi disisi lain menjadikan Tempo sebagai idola dan rujukan dari sebuah produk jurnalistik.
Bermunculan Badut-badut dari Plampitan
Kita tunggu apakah Demokrat berani memunculkan calon sendiri atau meniru langkah Hanura dan Nasdem yang mengekor kepada calon yang sudah populer.
Pemkab Dharmasraya Adakan Festival Permainan Nusantara
Karena banyak warganya yang berasal dari Sumut dan beragama Nasrani, Datuak Abu menghibahkan sebagian tanahnya untuk dijadikan tempat pemakaman.
Kata pepatah, kuda lari dapat dikejar, nasib orang siapa tahu. Bisa jadi nasib Teguh seperti Leicester City menjadi kuda hitam dalam Pilkada Jakarta
Republik ini butuh sosok pemimpin dan pejabat yang sibuk bekerja menuai prestasi, tidak berisik, bikin gaduh dan tentunya tidak suka berkata kasar.
“teruslah berusaha meskipun kecil, setidaknya membuat cita-cita kita tetap terjaga.”
Buya Balas Dendam Lewat Survey Maarif Institute
Prajurit TNI Menjadi Penggerak Pemberdayaan Peternak
Apabila kita lihat kekuatan dan peluang Sjafrie-Djarot yang akan menghadapi Ahok-Heru tentunya prediksi Taufik dan keyakina Gerindra kali ini tidak terbukti karena banyak alasan
PDIP Mundur 15 Tahun Apabila Usung Non Kader.
Djarot-Teguh Santosa Layak Diusung PDIP
Teguh berpendapat bahwa segala persoalan di Jakarta seperti macet, banjir dan tingkat kriminalitas bersumber dari kualitas pendidikan yang rendah.