Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Dahulu kaum Nazi di Jerman menggunakan teknik propaganda untuk menebar fasisme. Uni Soviet pun demikian ketika memasarkan doktrin komunismenya. Joko Widodo juga menggunakan konsepsi dan pendekatan sama untuk membangun post truth atau kebenaran yang diinginkannya. Bahwa apapun yang digagas, dicanangkan, hingga dilakoninya, adalah untuk kebaikan dan masa depan Indonesia. Termasuk langkahnya berpihak kepada Prabowo dan meninggalkan PDIP.
Di era yang sangat dipengaruhi dan bergantung pada pengalaman digital ini, post truth adalah keniscayaan. Maka tak heran ada upaya sistematis membangun kebenaran yang diinginkannya. Tentu saja ini hanya bisa dilakukan pemilik sumberdaya. Kini kita paham mengapa segenap Indonesia bergeming dan tak menolak produk cacat etika dan moral itu, bahkan diam saja dan membiarkannya berlaku?
Joko Widodo sesungguhnya telah menampilkan sosok diri yang kaya ilmu dan pengetahuan tentang bangsa ini.
Pungli sudah berlangsung sejak Indonesia merdeka.