Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Di balik kelebihan ini, PPG masih perlu dibenahi dalam beberapa hal. Pertama, pengkinian materi. Sebagian materi PPG masih sangat teoritis dan belum mengikuti pengkinian ilmu pengetahuan dan pedagogi. Kedua, relevansi materi. Karena kepadatan muatan dan juga otomatisasi mesin dalam platform PPG, ada risiko peserta hanya mengejar pemenuhan administratif tanpa memperhatikan kebermaknaan proses belajar mereka dan relevansi dengan peningkatan kompetensi mereka sebagai guru.
Banyak sekali tantangan besar abad ini: pemanasan global, kecerdasan buatan, robotik dan humanoid, migrasi masif, eksplorasi ruang angkasa, dan realita maya metaverse. Semua itu menuntut kecerdasan kolektif, imajinasi, dan visi umat manusia untuk membangun peradaban yang berkeadilan sosial dan menghargai alam semesta. Umat manusia membutuhkan penerjemahan ulang tujuan pendidikan, karena itu merupakan sistem paling strategis mengantisipasi masa depan. Siapkah Kurikulum Merdeka kita?
Apapun situasinya, guru pertama-tama tidak berpikir untuk dirinya sendiri melainkan untuk anak didiknya. Dia dipanggil untuk melakukan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Yang membedakan guru sejati dengan tidak, adalah bagaimana mereka memaknai profesi keguruannya. Ada yang menjalaninya sebagai panggilan hidup, sedangkan lainnya melakukan pekerjaan untuk mencari nafkah. Di antara kedua model ini tentunya ada gradasi dan dinamika pertumbuhan atau kemerosotan.
Harapan para guru membebaskan anak-anak bangsa dari kegelapan masih belum sepenuhnya tercapai. Semua pemangku kepentingan, terutama para guru, masih bekerja keras meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Secara kualitatif prestasi akademik siswa Indonesia masih jauh di bawah rata-rata. Indonesia sudah berhasil meningkatkan angka partisipasi sekolah, nammun masih ada tantangan karena perbaikan kualitas manusia sampai masih memprihatinkan.
Menjadi guru adalah suatu penjelajahan dan perjalanan emosional, intelektual, dan spiritual. Guru mengandung makna yang lebih luas dan dalam dibandingkan teacher. Makna pembebasan dari kegelapan melalui profesi guru menjadi bagian penting dalam ingatan kolektif bangsa Indonesia. Cahaya para guru bangsa sejak pra-kemerdekaan sampai dengan masa kontemporer terus menerangi perjalanan anak-anak Indonesia dalam perjuangan menjadikan negara dan bangsa yang beradab, tangguh, maju, adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat.