Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Suatu senja di stasiun besar, anak-anak bangsa tergesa berlomba mendaki ratusan anak tangga untuk mengejar deru kereta.
Cerpen ini mengisahkan sosok Lastri, penjual buntil yang tegar menghadapi persoalan hidup. Saat membuat buntil, Lastri harus mengikat dengan kuat dan rapi, agar isian buntil tidak berontak saat dikukus dan direbus. Sebagaimana Lastri mengikat kuat rahasia kepedihan hatinya agar tidak diketahui orang lain, terutama warga Kampung Telaga. Rahasia apakah itu?
Di dalam angkutan kota, penumpang berkedudukan setara: tak ada miskin atau kaya, gemuk atau kurus, pendek atau tinggi, lelaki atau perempuan. Semua penumpang harus patuh dalam formasi yang diteriakkan calo angkot atau timer: enam empat, enam empat. Cerpen ini mengisahkan suasana sore di terminal bayangan dekat stasiun kereta rel listrik.