Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Tantangan di masa milenial bagi guru adalah salah satunya dapat memanfaatkan IT dalam kehidupannya, terkhusus dalam pembelajarannya. Untuk itu, dibutuhkan peningkatan kompetensi guru dalam menggunakan IT. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan TIK melalui Assemblr. Selain mudah digunakan, juga dapat mudah diterapkan dalam pembelajaran serta mudah diadopsi oleh seluruh guru.
Pembelajaran yang berpihak pada murid dapat dilakukan oleh guru dengan cara melakukan kesepakatan kelas yang dapat dilakukan pada awal semester berjalan atau pada akhir semester, melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang berbeda terintegrasi dengan pemanfaatan Portal Rumah Belajar sebagai bentuk inovasi platform pembelajaran berbasis teknologi. Selain itu, pada beberapa murid yang masih memiliki masalah, guru melakukan proses coaching dan menfasilitasi murid menemukan sendiri solusi atas masalah yang dihadapi dengan menggunakan model TIRTA. Pembelajaran yang berpihak pada murid akan memotivasi guru dan murid untuk senantiasa belajar, bergerak, berkarya dan berbagi serta berkolaborasi dengan seluruh pihak mewujudkan merdeka belajar.
Pembelajaran di masa pandemi covid-19 menuntut guru untuk selalu kreatif dan inovatif dalam membelajarkan peserta didik. Selain guru harus menyiapkan rancangan pembelajaran, melakukan kegiatan pembelajaran, evaluasi dan penilaian, guru juga dituntut untuk terampil menggunakan teknologi agar mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Salah satu strategi yang dapat dilakukan guru untuk menjawab tantangan tersebut adalah melakukan pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik. Strategi PLICIK (Pembelajaran Literasi, Inspiratif, Cerdas, Inovatif dan Kreatif) berbasis Flipped Classroom mendukung program pemerintah untuk mewujudkan merdeka belajar. Setiap peserta didik diberikan kebebasan untuk mempelajari materi melalui literasi, didukung oleh bahan ajar yang beragam bentuknya disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik dan diekspresikan dalam wujud produk sebagai bentuk kolaborasi, kreativitas dan inovasi peserta didik yang dapat menginspirasi banyak orang. Guru hanya memfasilitasi kebutuhan peserta didik yang beragam dengan melihat keunikan dan potensi dalam diri masing-masing peserta didik. Tidak adanya paksaan, sanksi dan reward dalam pembelajaran ini mendorong peningkatan motivasi belajar peserta didik yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar peserta didik.