Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Disinyalir, selama ini murid belum menjadi fokus utama pendidik. Siswa sering terlupakan dalam proses transformasi pembelajaran. Jika murid belum menjadi fokus, dapat dipastikan kualitas pembelajaran tidak maksimal. Meski bukan hal yang baru, filosofi Kurikulum Merdeka berpihak pada murid. Ssalah satu strateginya adalah Teaching at The Right Level yang dikenal juga dengan pembelajaran berdiferensiasi atau personalisasi pembelajaran. Akankah kini berhasil?
Semua yang ingin dikuasai anak-anak melalui proses belajar sudah ada pada diri mereka. Maka mendidik tak lebih adalah mengaktualisasikan potensi pengetahuan, sikap, dan potensi keterampilan anak yang sudah dibawanya sejak dia diciptakan Allah. Tuhan juga sudah mempersiapkan semua support system bagi pendidikan anak. Jadi, tinggal bagaimana support system tersebut di-maintain agar kondusif bagi teraktualisasikannya potensi anak. Maka sekolah tak boleh berusaha terlalu keras.
Mengambil inspirasi dari petani, fokus petani lebih pada menyiapkan lahan daripada mengintervensi benih. Ia menyediakan media tanam yang sesuai dan subur. Memastikan terpenuhinya kebutuhan akan air, pupuk, dan memastikan tanaman bebas dari hama. Harapannya, benih akan mendapat lingkungan yang sesuai agar tumbuh dengan baik. Demikian pula tugas pendidikan adalah mengaktualisasikan segenap potensi yang ada pada anak. Karena itulah sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat sudah seharusnya menjadi tempat yang nyaman, aman, dan suportif untuk proses pembelajaran anak.