Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Program komputer spektrumnya sangat lebar. Mulai dari beberapa baris kode/skrip berupa karya seni seperti animasi, sampai ke puluhan ribu baris teks berupa karya engineering. Siswa berkegiatan programming mulai dari program kecil dan sederhana, sesuai usia pada mata pelajaran Informatika. Ibarat belajar musik, siswa belajar menikmati, menyanyikan lagu sebelum menciptakan lagu.
Guru adalah penggerak proses pembelajaran agar siswa mandiri. Kemampuan dan keterampilan Computational Thinking tidak dapat diajarkan. Guru hanya menumbuhkan, sedangkan siswa akan berkembang secara mandiri berkat proses pembelajaran. Guru perlu melakukan refleksi untuk menggali lebih dalam materi mata pelajaran. Tujuannya agar dapat mengajak siswa berpikir lalu menerapkan teknologi pedagogi yang tepat.
Untuk itu, guru perlu memahami Computational Thinking (CT) dan menjadi Computational Thinker. Guru perlu mengubah mindset, terutama yang selama ini hanya menjadi pengguna atau mengajar TIK (Teknologi Informasi Komunikasi). CT adalah kemampuan berpikir untuk problem solving yang solusinya adalah komputasi. Saat ini kita mengalami betapa hidup dalam sebuah dunia yang VUCA (Volatile - cepat berubah, Uncertain - serba tidak pasti, Complex – kompleks, Ambigu)