Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Orang yang mengalami sakit belum tentu menderita. Namun, tidak sedikit orang begitu menderita walaupun hanya mengalami sakit ringan.
Para pembuat iklan mahfum belaka cara terbaik memprogram seseorang untuk membeli adalah menempatkan Anda dalam keadaan gelombang otak Alfa. Itu saat Anda menerima informasi yang disajikan tanpa menganalisis.
Bunga padma (teratai) adalah salah satu ciptaan Tuhan. Apabila merenungkan secara saksama, kita bisa mengambil pelajaran berharga darinya, terutama yang berhubungan dengan kebahagiaan.
Syarat untuk bisa sembuh tidaklah sulit, yaitu adanya kemauan dan tekad yang kuat untuk berhenti. Dengan kata lain, syarat utamanya adalah dari faktor internal. Boleh dikata, sifat gay tidak ada obatnya, kecuali orang itu yang menyembuhkan dirinya sendiri.
Manusia bisa hidup secara normal jika dalam kondisi seimbang. Seimbang dalam banyak aspek. Seimbang jumlah kromosomnya, hormonnya, kerja otaknya, termasuk seimbang dalam energi gendernya, yaitu sifat maskulin dan feminin.
Selama hampir delapan tahun menjadi seorang Pendamping Sosial bagi program PKH, penulis sering menjumpai orang-orang dengan tipikal memiskinkan Diri. Sebenarnya mereka tidaklah miskin, tapi merasa miskin. Sejatinya mereka sudah sejahtera, tapi mengaku sebagai orang miskin.
Sebagian dari masyarakat Indonesia masih ada yang menganggap bahwa Reiki adalah semacam ilmu sihir, ilmu, hitam, ilmu perdukunan, ada bantuan dari jin, atau hanya tipu-tipu. Bahkan, ada postingan di YouTube yang melaporkan ke MUI bahwa konsep-konsep Reiki bertentangan dengan ajaran Islam
Pada dasarnya, setiap makhluk hidup baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan sudah dibekali oleh Tuhan kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Hewan jika terluka, mereka mampu memulihkan diri sendiri hingga luka itu sembuh. Tumbuhan-tumbuhan ketika batangnya kita gores atau kelupas, mereka mampu membuat kulit baru.
Masih sering kita menjumpai kesalahpahaman seseorang dalam menafsirkan sebuah postingan di media sosial. Masih sering pula kita jumpai perdebatan panas – terutama di Twitter – terhadap sebuah cuitan yang cenderung multitafsir atau bahkan menimbulkan kontroversi. Tak sedikit pula seseorang yang mesti berhubungan dengan penegak hukum karena konten yang ia unggah menyinggung orang lain atau kelompok tertentu.
Nama Yesus bagi sebagian umat Islam masih terdengar asing, bahkan ada yang menganggap bahwa antara Yesus dan Isa bin Maryam adalah orang yang berbeda. Padahal sosoknya sama, hanya penyebutannya saja yang tidak sama.
Salah satu sumber penderitaan adalah kita sering terjebak oleh dualitas kehidupan. Sadar atau tidak sadar, kita sering membeda-bedakan, memisah-misahkan, membelah-belah antara terang dan gelap, antara siang dan malam, antara panas dan dingin, antara kelahiran dan kematian.
Rasa tidak puas adalah sumber dari ketidakbahagiaan. Ia senantiasa membanding-bandingkan miliknya dengan kepunyaan orang lain. Ia selalu terdorong untuk menjadi orang lain. Akibatnya, ia berusaha terus-menerus ingin merubah dirinya agar seperti orang lain yang diidolakannya. Tak peduli lagi berapa pun biaya yang mesti dikeluarkan.
Setelah ia melakukan berbagai aktivitas selama setahun, kini saatnya ia diam sejenak, berhenti. Setelah ia melakukan perjalanan keluar, yaitu bekerja, mengumpulkan harta benda, bepergian ke tempat-tempat yang jauh, berinteraksi dengan lingkungan, dan sebagainya; kini saatnya bagi dia untuk melakukan “perjalanan ke dalam”.
Kata menahan saya beri tanda kutip, kata ini perlu dikaji ulang agar penerapannya tepat. Ditinjau dari kesehatan holistik, perbuatan menahan amarah justeru dapat menimbulkan permasalahan kesehatan. Mulai dari gangguan kesehatan yang ringan hingga gangguan kesehatan yang serius.
Orang yang sekian lamanya hidup dalam kenikmatan dan kemewahan dan kemudian oleh karena suatu sebab ia menjadi miskin, biasanya ia akan kaget. Hidupnya serasa hancur. Hari mendadak begitu gelap. Dan dunia seakan runtuh.
Uang adalah satu-satunya sistem kepercayaan ciptaan manusia yang bisa menjembatani hampir setiap jurang kultural, tidak mendiskriminasi berdasarkan agama, ras, gender, usia, atau orientasi seksual. Berkat uang, bahkan orang yang tidak saling mengenal dan tidak saling percaya, tetap bisa bekerjasama secara efektif.
Pikiran sadar menghasilan ide dan menanam ide-ide tersebut ke dalam pikiran bawah sadar. Lalu, pikiran bawah sadar menerima ide dan memberi bentuk (wujud) pada ide sehingga menjadi sebuah realitas.
Apakah dengan bertambahnya penghasilan (pendapatan) akan berbanding lurus dengan kebahagiaan seseorang? Apakah dengan berbagai kepemilikan barang-barang, aset, properti akan berbanding lurus dengan kepuasaan? Jawabannya adalah belum tentu, bisa ya bisa juga tidak.
Apabila di rumah sudah menikmati kehidupan yang mewah, bagaimana kalau si anak disekolahkan dengan kondisi yang berkebalikan? Logika terbalik ini patut dicoba untuk membangun karakter anak. Jika orang kaya menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-elit dan serba kerkecukupan, ia akan menilai bahwa hidup itu enak dan mudah. Segala yang diingikan diperoleh dengan cepat dan gampang.
Di daerah saya yang mayoritas masih agraris, terjadinya peningkatan kelas menengah baru begitu kentara. Orang-orang yang memiliki pekerjaan tetap dan bagus baik ASN maupun non-ASN semakin bertambah. Muncul pula pengusaha-pengusaha baru terutama dari kalangan kaum muda. Termasuk keluarga yang anak-anaknya bekerja di luar negeri.
Orang-orang yang bekerja –terutama di industri kreatif– memiliki fleksibilitas dalam hal ruang dan waktu. Mereka tidak harus bekerja di kantor, bahkan banyak yang tidak memiliki kantor. Dalam bekerja, mereka juga tidak dibatasi rentang waktu yang rigid. Asal ada laptop atau smartphone dan terkoneksi dengan internet, mereka bisa bekerja kapan pun dia mau, dan kapan pun dia dibutuhkan.
Pada awalnya plesir (piknik) hanya bertujuan sekedar untuk bersenang-senang (basic need). Kemudian wisatawan menginginkan kualitas pelayanan yang baik. Lalu, di era digital ini orang pergi ke tempat wisata butuh aktivitas berfoto-foto untuk diunggah ke berbagai paltform media sosial sebagai bentuk aktualisasi diri agar tetap eksis, sekaligus narsis (self actualization).
Demikian halnya dengan kisah pembunuhan berencana (baca: penyaliban) terhadap Nabi Isa (Yesus) yang dilakukan oleh para pemuka agama Yahudi, tentu juga memiliki motif tertentu. Sekalipun eksekutornya adalah orang-orang Romawi sebagai penguasa Yerusalem saat itu, namun mastermind-nya adalah kaum Yahudi.
Salah satu ciri utama disrupsi adalah menggeser ekonomi kepemilikan (owning economy) menjadi ekonomi berbagi (sharing economy). Hal ini ditandai dengan model bisnis dalam bentuk jejaring dan kolaborasi. Mereka merangkul sebanyak mungkin investor, perusahaan, pelaku usaha, pemilik jasa, penyedia layanan, dan siapapun yang ingin bergabung.
Masyarakat Indonesia baru saja disuguhi acara prosesi pernikahan Kaesang Pengarep-Erina Gudono yang begitu mewah sekaligus megah, dengan nuansa adat-istiadat dan tradisi Jawa yang kental. Acara ini dilangsungkan secara spektakuler dan sampai berlangsung beberapa hari.
Setiap perbuatan – baik maupun buruk – tentu terdiri dari dua komponen, yaitu subyek (pelaku, pemberi) dan obyek (penerima, korban). Sekecil apapun perbuatan itu akan mendapatkan balasannya. Ketika itu perbuatan baik, maka dia akan mendapat ganjaran atau pahala. Ketika itu perbuatan buruk, maka dia akan memperoleh hukuman atau siksa.
Salah satu hasil Muktamar Muhammadiyah ke -48 di Solo beberapa waktu lalu adalah terkait isu-isu strategis keummatan, yaitu MEMBANGUN KESALEHAN DIGITAL. Menurut saya, hal ini cukup signifikan. Pasalnya, akhir-akhir ini semakin banyak orang yang berbuat “kesalahan digital” sehingga mereka perlu memahami apa itu kesalehan digital.
Pada kurun abad ke-18 dan 19 Inggris memiliki begitu banyak tanah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Sudah barang tentu pemerintah kolonial akan melakukan berbagai upaya melanggengkan kekuasaannya di tanah jajahan. Salah satunya adalah lewat pengenalan permainan sepak bola kepada warga pribumi. Kok, bisa?
Kurang tepat disebut bencana karena bisa jadi peristiwa itu membawa serangkaian kebaikan (hikmah) yang belum bisa kita temukan saat itu. Atau barangkali Allah punya rencana khusus yang kita belum bisa menguaknya. Persepsi manusia terkadang berbeda dengan persepsi Tuhan. Yang jelas, Mahasuci Allah dari perbuatan menzhalimi hambaNya. Jadi, menurut saya, yang lebih tepat adalah “peristiwa alam”, bukan bencana alam.
Di manapun berada, tonjolkanlah IslamM-nya dan bukan ormasnya. Mau kita orang NU, Muhammadiyah, MTA, LDII, Al Irsyad, dll tidak menjadi masalah. Toh sama-sama orang Islam. Mari kita jaga persatuan dan persaudaran, ukhuwwah Islamiyah, ini yang utama. Bukan meributkan perbedaan. Muhammadiyah adalah aset bangsa. Muhammadiyah adalah milik kita.