Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Sumber daya hutan adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dikelola sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat dan keberlanjutan pengelolaan lingkungan dalam jangka panjang.
Bisnis kesedihan tidak bisa dianggap main-main karena ada makna sosial di dalamnya dan tidak ada acara kematian yang sama. Tiap acara kematian berbeda. Kendati hidup adalah kesempatan, namun menyiapkan kematian juga pembelajaran bagaimana hidup dengan baik termasuk menyiapkan ruangan sempit terakhir di dunia.
Ada api di kepalaku, perut dan seluruh badanku. Menyala-nyala tak henti. Aku tak hirau saat itu pagi atau siang. Lidahku diikat sang iblis. Kelu dan pahit. Kepalaku bolong dipalu berdentam-dentam. Dersik betina berputar-putar di langit-langit. Samar-samar ibu teronggok di ujung dipan, memegang celemek basah. Demamku tak kunjung reda.
Rupanya rentetan ucapan yang dilayangkan Kamisol ke berbagai situs kristiani dan jejaring sosial terdeteksi pengurus paroki Bunda Penebus, tempat ia misa setiap minggu pagi. Ketua Lingkungan tempat domisili Kamisol mendengar info dari mulut ke mulut bahwa ada umat paroki mereka yang mengalami krisis iman. Para pengurus paroki juga khawatir, rentetan ucapan syukur Kamisol yang sempat trending bisa memberi pengaruh buruk pada perkembangan iman umat mereka.
Apakah penduduk Etawa tak pernah menangis? Pernah, saat lahir pertama kali keluar dari rahim ibunda, mereka juga semua menangis. Normal dan alami. Namun kemampuan menangis itu lama kelamaan menghilang dan pudar. Seperti kabut pagi lenyap disapu terik mentari.
“Datanglah padaku mereka yang kotor, hina-dina, letih lesu dan berbeban berat. Usapan tisu bersihkan keringat, basuh noda hidupmu, lepaskan penat dan rehat sejenak menjadi pulih dan segar kembali. Simpan aku dan sertakan aku bilamana kau perlu.”
Saban pagi, melek mata Sangkot mencari matahari:”Mak, kemana matahari?” Puluhan tahun kata ini bergaung kembali lewat anaknya, Mak, kemana matahari?” Sangkot yang belajar meniru atau anaknya yang mengajarkan. Entahlah.
Kabar kehamilan Markomah meluas makin lebar hingga terdengar oleh anggota Dewan Kota yang terhormat dan terlebih lagi oleh kaum yang mulia, cerdik pandai, sesepuh dan pemuka agama. Bagaimana mungkin di kota ini, kota yang santun, bermartabat dan berakhlak mulia bisa terjadi kejadian macam itu?