x

Iklan

Fathur Rozi

Selain aktif di SPORTS EVENT, saya ingin Berbagi Inspirasi & Solusi kepada sesama melalui WWW.SILATURAHIM.CO.ID untuk masa depan yang lebih baik.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Belajar Dari Manusia Bumi Pertama

Ada pelajaran menarik dari manusia bumi pertama beserta pasangannya. Adam dan Hawa. Ketika mereka berdua melanggar perintah Tuhan, diturunkan ke bumi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada pelajaran menarik dari manusia bumi pertama beserta pasangannya. Adam dan Hawa. Ketika mereka berdua melanggar perintah Tuhan, mereka diturunkan ke bumi. Atas “hukuman” itu, mereka tidak saling menyalahkan. Adam tidak menyalahkan Hawa. Begitupun sebaliknya, Hawa tidak menyalahkan Adam. Mereka menyadarinya sebagai kesalahan bersama.

Pengakuan sebagai kesalahan bersama ini tergambar baik dalam doa yang dipanjatkan kepada Tuhannya. “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-A’raf/7: 23). Dalam doa ini, keduanya saling memaafkan kesalahan pasangannya. Keduanya saling membayangkan penderitaan wajah pasangannya bila Tuhan tidak memberikan ampunan dan kasih sayangnya. Karenanya, keduanya memohon dengan sangat lewat doanya.

Mengapa mereka menganggap pelanggaran itu sebagai kesalahan bersama? Ini tak lain karena adanya rasa cinta diantara mereka. Sebagai hakekat wanita diciptakan dari tulang rusuk pria, suami mencintai istrinya seperti ia mencintai anggota tubuhnya. Tentu tak ada seorang pun yang ingin mencederai anggota tubuhnya sendiri. Sekecil apapun luka di tubuh akan membuat demam seluruh dirinya. Bagi seorang pria, mencintai perempuan membuatnya menyatu dengan dirinya. Sementara wanita akan terus rindu pada suaminya seperti “rindu rumah.” Ia ingin terus berlindung karena kenyamanan hanya ada di dalam rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seseorang tak bisa hidup jika tak ada pasangannya. Pria tak bisa eksis jika tak ada wanita karena ia akan tetap merasa kehilangan sesuatu yang pernah mengisi dirinya. Sebagaimana wanita tak bisa eksis tanpa pria, sebab ia terkatung-katung tanpa rumah yang nyaman.

Begitulah seharusnya cara hidup sebagai pasangan, saling mengisi, saling membutuhkan dan saling mendoakan. Allah Swt mengajari doa indah untuk pasangan kita seperti dalam firman-Nya, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Furqan/25: 74).

Dari uraian singkat di atas, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari ayah Adam dan bunda Hawa.

- Sebagai pasangan berarti saling membutuhkan, saling membuat ada. Jika yang satu tak ada, yang lain pun tak ada. Maka hiduplah dengan menyadari bahwa anda adalah pasangan dari suami atau istri anda.

- Setiap kesalahan adalah kesalahan bersama, bukan kesalahan suami atau istri. Setiap kesalahan mengundang kalian berdua untuk bertanggung-jawab.

- Berdoalah untuk pasangan anda. Doakanlah ia karena jika ia sakit, anda pun akan menjadi tidak sehat. Jika tiada, anda akan merasakan kehilangan karena separuh jiwa anda telah pergi.

Baca juga, Terkabulnya Doa Orangtua, Menghadirkan Malaikat di Rumah Kita.

Referensi.

Ikuti tulisan menarik Fathur Rozi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB