x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Seribu Tahun Lalu, Obesitas Sudah Dibahas

Sejak 1.000 tahun yang silam sudah ada anjuran hidup sehat: gizi bagus, olah raga, dan bebas stres. Hindari obesitas.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Kedokteran itu sains, darinya seseorang belajar tentang keadaan tubuh manusia.. dalam upaya menjaga kesehatan agar tetap baik dan memulihkannya ketika kurang baik..”

--Ibn Sina dalam Kitab Induk Kedokteran

 

Studi mengenai sejarah sains kerap menemukan temuan-temuan menarik dan tidak terduga. Misalnya saja, topik tentang kegemukan berlebih atau obesitas ternyata sudah dibahas ratusan tahun yang lampau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu pula, anjuran untuk hidup sehat, seperti makan hidangan yang bergizi, teratur berolahraga, maupun hidup bebas dari stres bukanlah praktik kesehatan atau kedokteran modern. Berbagai peradaban telah memberi sumbangan terhadap perkembangan perawatan kesehatan dan kedokteran seperti itu. Dan seribu tahun yang silam, para ahli Muslim sudah menulis buku mengenai topik ini.

Di masa keemasan itu, rumah sakit dibangun di banyak kota di dunia Muslim. Berbagai metode perawatan dan pengobatan paling maju, seperti operasi katarak, vaksinasi yang dilakukan secara teratur, serta pendidikan medis di rumah sakit pendidikan sudah menjadi praktik standar. Begitu pula dengan kesadaran akan pentingnya nutrisi dan olah raga dalam memelihara kesehatan.

Banyak sarjana kedokteran menyadari efek buruk dari kebiasaan makan yang tidak sehat. Mereka juga memahami benar pentingnya berolahraga, mandi, diet yang tepat, serta pengaturan tidur agar mencapai tingkat kesehatan yang terbaik. Di era modern, konsep ini dilakukan dan bahkan menjadi bagian dari gaya hidup. Kampanye tentang risiko obesitas gencar dilakukan dan masyarakat didorong untuk makan yang sehat dan tepat.

Ada sejumlah karya penting dari masa 1.000 tahun yang lampau, yang mengaitkan antara obesitas dan kebiasaan serta praktik hidup yang tidak sehat.

 

Kitab Induk Kedokteran, abad ke-11, Ibn Sina

Dikenal di dunia Barat sebagai Avicenna, Ibn Sina menulis karya mashur dalam filsafat dan kedokteran. Buku kedokterannya yang paling banyak dirujuk, diterjemahkan, dan berpengaruh di Barat sejak masa Renaisans ialah Al Qanun Fi Al-Tibb (The Canon of Medicine). Karya penting ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada akhir abad ke-12 M dan menjadi sumber rujukan bagi studi kedokteran di berbagai universitas di Eropa hingga akhir abad ke-17 M atau kira-kira sepanjang 500 tahun. Di jilid ketiga Al Qanun, Ibn Sina menulis tentang ‘Masalah-masalah akibat Gemuk Berlebihan’ dan menyebut obesitas sebagai penyakit serta menyarankan olahraga yang keras dan sedikit asupan.

 

Terapi Diet, abad ke-10, Al-Razi

Dalam kitabnya, Al-Hawi Fit-Tibb (An Encyclopaedia of Medicine), Muhammad ibn Zakaria al-Razi (841-926, dikenal sebagai Rhazes di Eropa) menilai secara kritis seluruh pengetahuan tentang obesitas yang tersedia pada masa itu. Beranjak dari pengalaman dan praktiknya sendiri, al-Razi membahas pendapat para sarjana yang lebih awal mengenai penanganan obesitas. Al-Razi mendokumentasikan pembahasannya dengan menggunakan laporan-laporan kasus klinis pasien obesitas yang berhasil ia tangani. Ia menguraikan secara rinci perawatan yang ia gunakan, termasuk diet, obat, latihan, pijak, terapi air, serta perubahan gaya hidup.

Al-Razi juga menulis kitab khusus berjudul Kit?b Manafi? al-Aghdhiyah wa-Daf?i Madh?rriha. Buku ini membahas tentang bagaimana menjauhkan efek samping dari bahan-bahan bergizi.

 

Naskah Kedokteran Terpilih, abad ke-12, Ibn Hubal

Ilmuwan lain yang juga mewariskan kepustakaan medis ialah Ibn Hubal Al-Baghdadi (1121 – 1213), yang dikenal sebagai seorang dokter. Ia menulis ringkasan pengetahuan medis dalam bukunya, Kitab al-Mukhatarat fi al-Tibb (Book of Selections in Medicine), pada 1165 di Mosul, sebuah kota di Irak. Menurut al-Baghdadi, orang yang sangat gemuk akan mudah sakit. Mengenai pelatihan untuk mengurangi berat badan, ia menekankan pentingnya jadwal latihan atau olahraga yang ditingkatkan secara bertahap. Latihan berat yang dilakukan secara tiba-tiba menempatkan orang yang sangat gemuk pada risiko tinggi.

 

Seni Kedokteran, abad ke-13, Ibn al-Nafis

Lahir di Al-Qarsh, dekat Damaskus, Ibn al-Nafis mempelajari kedokteran di bawah bimbingan guru besar terkemuka masa itu, Muhadhab al-Din al-Dakhwar, di sekolah kedokteran milik rumah sakit Al-Nuri, Damaskus. Ia menulis sejumlah karya, termasuk yang terkenal Kitab al-Shamil fi ‘l-Sina’a al-Tibbiyya (Comprehensive Book in the Art of Medicine). Dalam karyanya yang lain, Al Mujiz Fit-Tibb (The Concise Book of Medicine), Ibn al-Nafis menulis tentang kaitan antara obesitas berlebihan dan kasus kardiovaskular serta serebrovaskular, dan dengan gangguan pernapasan dan endokrin.

“Kegemukan berlebihan merupakan hambatan bagi manusia karena membatasi kebebasan geraknya dan berbahaya bagi jiwanya, yang bisa jadi terganggu atau bahkan terhenti (napasnya) karena udara mungkin tidak bisa mencapainya, sebab mereka seringkali menderita sesak napas. Orang yang gemuk berlebihan menghadapi risiko pecah pembuluh darah yang berakibat fatal dan menyebabkan perdarahan ke dalam rongga tubuh, otak atau jantung, yang akan mengarah kepada kematian mendadak,” tulis Ibn al-Nafis.

 

Makanan dan Minuman untuk Orang Sehat, abad ke-13, Ibn Umar Samarqandi

Najib ad-Din Abu Hamid Muhammad ibn Ali ibn Umar Samarqandi, seorang dokter dari Samarkand abad ke-13, merupakan penulis yang subur dalam berkarya. Ia banyak mengeksplorasi dan menjelaskan berbagai ide kedokteran yang rumit. Hasil karyanya yang terkenal ialah Kitab tentang Sebab-sebab dan Gejala-gejala, sebuah buku panduan terapi dan patologi yang lengkap. Risalahnya ini dibaca luas dan dikomentari oleh banyak sarjana. Ia juga menulis karya lain mengenai makanan dan minuman, yakni The Book of Food and Drink for the Healthy People. (Ilustrasi: halaman kitab tentang hidup sehat).

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu