x

Iklan

cheta nilawaty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berbisnis Online Ala Tuna Netra~Cerita Cheta

Konsultan Keuangan, Akar Zeus, menyabutkan, bisnis dagang online merupakan bentuk bisnis baru yang sangat menjanjikan bagi tuna netra.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Riuh rendah suara peserta seminar tentang digital marketing di Saung  Yayasan Mitra netra mewarnai sore itu, Jumat 27 Januari 2017.  Pesertanya adalah tuna netra yang bersemangat memulai bisnis di bidang perdagangan online dan bidang tulis menulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya adalah pedagang baju online, tapi saya memiliki kendala menunjukkan produk dagangan saya ketika ada pelanggan yang menanyakan spesifikasi barang yang ingin dibeli,” ujar Citra, salah satu peserta yang merupakan tuna netra pelaku bisnis online.

Tidak cuma Citra yang memiliki semangat berbisnis online, peserta lain bernama Deny Martin juga berminat menulis kegemarannya akan otomotif yang selama ini hanya bisa disalurkannya melalui pembicaraan. “Tapi saya belum dapat menuliskan pendapat atau review saya soal otomotif secara teknis penulisan,” ujar Deny di dalam seminar yang digagas Academy dan Yayasan Mitra Netra.

Meskipun keterbatasan pandangan sedikit menghalangi kegiatan mereka menyentuh digital marketing, mereka tetap bersemangat untuk mengikuti pelatihan. Pertanyaan mereka tidak sebatas pada pertanyaan sederhana, tapi sudah ada yang menanyakan langsung tools atau alat yan digunakan secara teknis dalam digital marketing.

Konsultan Keuangan, Akar Zeus, menyabutkan, bisnis dagang online merupakan bentuk bisnis baru yang sangat menjanjikan bagi tuna netra.  Sebab, menurut Akar, dunia bisnis saat ini sudah beralih dari platform offline menjadi platform online. Meski begitu pelaku bisnis online dari kalangan tuna netra perlu mempersiapkan beberapa alat yang belum ramah digunakan. Seperti perlunya pihak pembuat promosi visual yang melibatkan gambar menarik.

Sedangkan metode pembayaran, Akar yakin bahwa tuna netra sudah fasih menggunakan alat transaksi elektronik seperti internet banking atau transfer. “Lagi pula sekarang ada lembaga payment gateway di antara penjual dan pelanggan, jadi uang dapat ditransfer ke pihak ini guna menjamin keamanan,” ujar Akar saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Sabtu 28 Januari 2017.

Lembaga payment gateway yang dimaksud Akar adalah lembaga penyimpan uang transaksiyang dilakukan penjual dan pembeli dalam jual beli online  atau dulunya dikenal dengan nama rekening bersama. Meskipun saat ini belum ada payung hukum yang mengaturnya, penggunaan payment gateway sangat aman untuk tuna netra.

Sedangkan untuk promosi, Akar menyarankan penggunaan kurator untuk membantu keterbatasan visual. Dalam bidang ini tuna netra tidak perlu repot menyewa jasa designer visual grafis atau fotografer untuk mempromosikan barangnya. Tapi cukup menghubungi kurator sesuai bidang jualan online yang diinginkan.

“Nanti kurator yang akan memfoto atau memajang barang buatan atau dagangan para tuna netra,” ujar Akar. Ia mencontohkan beberapa brand yang bersedia menjadi kurator yang mensyaratkan kriteria khusus. Misalnya brand Footurama yang menjual aksesori pakaian.

 

 

Ikuti tulisan menarik cheta nilawaty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB