x

Iklan

Parliza Hendrawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Korupsi Lingkar Istana dan Bunuh Diri Itu Tidak Baik

PRESIDEN Joko Widodo tengah diuji oleh orang-orang disekitarnya sendiri. Ini terkait kasus yang sedang melilit adik ipar Jokowi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PRESIDEN Joko Widodo tengah diuji oleh orang-orang disekitarnya sendiri. Arif Budi Sulistyo yang merupakan adik dari ibu negara Iriana Joko Widodo sedang tersangkut kasus korupsi. Sebagaimana diberitakan oleh www.tempo.co, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah bekerja untuk membuktikan peran adi ipar presiden dalam perkara dugaan suap kepada pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. 
 
Arif merupakan Direktur Operasional PT Rakabu Sejahtera sebagaiaman dikutip dari https://m.tempo.co/read/news/2017/02/14/063846514/suap-pejabat-pajak-kpk-buktikan-peran-adik-ipar-jokowi. Bisa jadi dengan statusnya sebagai orang di ring satu istana, membuat penegakkan hukum menjadi tidak maksimal. Orang boleh saja mencurigai ketidakcakapan aparat hukum karena melihat status keluarga Arif sehingga mengabaikan kaedah hukum yang berlaku. Sekali lagi, Asas persamaan di hadapan hukum (Equality before the law principle) yang dianut dalam UUD 1945 kita, bisa dibuktikan dalam kasus ini.
 
Presiden sudah menunjukkan keteladannya dalam beberapa hari terakhir ini.
Sekarang ini saatnya aparat penegak hukum utamanya KPK bekerja secara maksimal. Hari ini saya juga baca di www.tempo.co bahwa Jokwi telah memberi lampu hijau kepada pihak-pihak yang menangani kasus ini. Berikut ini penggalan beritanya: Presiden Joko Widodo memberi respons soal kemunculan nama adik iparnya, Arif Budi Sulistyo, dalam surat dakwaan Ramapanicker Rajamohan Nair yang terjerat perkara suap pegawai pajak. Presiden Joko Widodo mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut keterlibatan adik iparnya dalam perkara itu. "Ya diproses hukum saja," ujar Presiden Joko Widodo.
 
Bunuh Diri Orang Istana
 
Sejarah mencatat banyak pemimpin dari berbagai belahan dunia terbukti korupsi, disangka korupsi, dituduh korupsi atau terpidana korupsi. Tidak sedikit para pesohor itu harus menanggalkan jabatannya karena terimbas oleh ulah kerabat, sahabat baik sebelum menjabat, setelahnya ataupun yang tengah berkuasa. Tidak sekedar mundur dari jabatan empuknya, mereka tidak jarang mengakhiri hidupnya dengan cara bunu diri. 
 
Jepang sebagai salah satu negara yang menjadikan korupsi sebagai tindakan yang memalukan bisa dijadikan contoh. Menteri Ekonomi Jepang misalnya, Akira Amari, secara  gentle mundur dari jabatannya walaupun dibawah sumpah ia mengaku tidak pernah menerimah uang haram itu. Namun sebagaimana di rilis detik.com, Amari mengakui stafnya menerima uang dan meminta maaf dengan mengambil tanggung jawab karena merusak kepercayaan atas pemerintah.
 
Tindakan Amari belum seberapa dibandingkan dengan tindakan yang diambil oleh mantan presiden Korea Selatan Roh Moo-Hyun. Sebagaimana dikutip dari cnn.com, meskipun belum terbukti secara hukum tapi ia memilih bunuh diri sebagai penebus dosa dan rasa malu pada Sabtu, 25 Mei 2009 yang lalu. Roh yang tengah disorot karena skandal korupsi, tewas bunuh diri dengan terjun dari sebuah tebing yang tak jauh dari rumahnya. Kasus ini mencuat karena terkait dengan istrinya yang menerimah uang suap dari pengusaha sepatu.
 
Belum berhenti disitu, dunia juga dikagetkan ketika pada Juni 2012, mantan perdana menteri (PM) Rumania, Adrian Nastase, mencoba bunuh diri saat hendak dijebloskan ke penjara atas kasus korupsi. Ia divonis 2 tahun penjara. Namun sebagaimana diberitakan oleh laman reuters.com, pria berusia 61 tahun masih bisa diselamatkan. (pharliza@gmail.com)

Ikuti tulisan menarik Parliza Hendrawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler