Puisi-Puisi tentang Hujan

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Fang, Hujan adalah sepi yang kucemas, memberiku jarak ingatan akan taman dan ladang,

Hujan

 

Fang, Hujan adalah sepi yang kucemas,

memberiku jarak ingatan akan taman dan ladang,

di mana air menghapus setiap tanda pada tanah .

dan kakiku gemetaran berjejak disana,

gigil menafsir cinta yang beku.

 

Fang, pada hujan ini masihkah kau ingat,

di mana cinta dirumuskan dalam kesunyian

dan kerlip kilat yang meninggalkan gelisah

Kita yang dipasung mendung,

gigih menatang jelang hujan

juga badai yang datang

karena cinta patut dipertahankan.

 

Fang, aku merindukanmu

pada setiap bulir hujan yang jatuh

pada setiap gemuruhya sungai-sungai,

pada setiap gelombang di lautan. iya, aku merindukanmu di sepanjang cakrawala.

aku merindukan tawamu yang rekah esok hari,

Tetapi, Fang, hujan ini adalah sepi yang kucemas, dimana jalan-jalan licin dan

basah, pohon-pohon kuyup dan mingkup.

November 2012

 

Hujan II

 

Selalu sepi merasuk diam-diam

Hujan yang bergoyang dalam irama angin

Dari tepi langit yang hitam, dari pohon-pohon yang tegang.

Siang atau senja, waktu yang berdetik tak memberi kabar

Sejak tumpah pertama air menggenang jalanan berlumpur

sejak udara temaram dalam tempias dan kabut

selalu sepi merasuk diam-diam.

Januari 2013

 

Hujan III

 

Kita dipisahkan oleh hujan pada petang menjelang

Ketika suara-suara guruh pekak pada ingatan,

Ketika rasa takut menjadi mendung hitam kelam

Dan burung-burung sempurna bersarang.

 

Hujan IV

 

Lalu kuingat bibirmu yang menawan, mengecup malam-malam

Saat hujan kau pun merindukan bulan pada pangkuan

dan kita mulai berbincang

Mengeluhkan hujan dan kapan terang.

Harus bersabar, kataku.

Gemerisik di luar dan cahaya neon berpendar.

Aku terdiam. Kau merenggang.

Selalu panik pada akhirnya,

kau, seperti guyur hujan yang tak selesai

di musim yang enggan berbagi keriangan.

Aku bimbang, katamu,

ini soal kedepan bukan sekedar keinginan

tapi, masa depan bukanlah persimpangan, sahutku

hanya ketidaktahuan. Itu wajar.

Januari 2013

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ranang Aji SP

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Kalimat Pendek dan Panjang dalam Sastra

Selasa, 18 Juli 2023 12:24 WIB
img-content

Setan Rumah B2A

Rabu, 1 Desember 2021 13:40 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Urban

Lihat semua