x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Raja Salman Menambah Masa Liburannya di Bali

Keberanian seorang Raja berlibur di luar negeri, dalam periode yang lama, mengindikasikan bahwa Sang Raja "mengontrol penuh" jajaran pangerannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejak 05 Maret 2017, beredar isu di kalangan wartawan yang meliput di kawasan Nusa Dua, Bali bahwa "Raja Salman dan rombongan akan memperpanjang masa liburannya di Bali, dari semula sampai 09 Maret 2017 menjadi sampai 12 Maret 2017.

Menurut beberapa sumber, perpanjangan waktu liburan itu konon telah dipastikan via nota diplomatik yang berisi pemberitahuan tentang perpanjangan masa liburan Raja, yang dikirimkan oleh Kedubes Saudi di Jakarta kepada Kemenlu RI.

Selain itu, dari empat hotel yang digunakan oleh rombongan Raja Salman di kawasan Nusa Dua Bali, sejak awal memang reservasinya memang sampai tanggal 13 Maret 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berlibur dari 4 sampai 12 Maret 2017, total 8 hari. Wow. Dan pertanyaannya kenapa diperpanjang? Padahal lawatan Asia Raja Salman masih akan berlanjut ke Jepang, kemudian Maladewa.

Tentu akan menjadi naif bila liburan seorang Raja benar-benar diartikan semata untuk isirahat dan pelesiran. Raja dan rombongan intinya tetap aktif "bekerja".

Dan perpanjangan masa liburan itu menjadi semakin menarik, sebab dalam tradisi kerajaan di Saudi Arabia,  jarang-jarang seorang Raja berlibur di luar negeri selama itu, di Bali pula, yang notabene amat jauh dari jantung pusat kerajaan di Riyadh.

Ada spekulasi yang meraba-raba dan membayangkan, Raja Salman bin Abdul Aziz mungkin memerlukan waktu lebih lama di Bali karena sedang mempersiapkan sejumlah "titah kerajaan", yang boleh jadi ke depan akan menentukan arah kebijakan dalam negeri dan luar negeri Saudi Arabia. Namun spekulasi ini baru akan ketahuan dinamikanya setelah Raja Salman kembali ke Riyadh.

Yang bisa dipastikan, secara politik, dalam sistem monarki, keberanian seorang Raja yang sedang berkuasa berlibur di luar negeri, dalam periode yang lama, mengindikasikan bahwa Sang Raja "mengontrol penuh" jajaran pangerannya.

Namun terlepas dari berbagai spekulasi politik, alasan paling rasional dari perpanjangan masa liburan itu sebenarnya sangat sederhana: berlibur di Bali memang tidak cukup hanya dengan dua-tiga hari.

Syarifuddin Abdullah | Bali, 07 Maret 2017 / 09 Jumadil-akhir 1438H

Sumber foto: http://www.alhayat.com

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu