x

Iklan

Fera Fitri Salsabila

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Edukasi Ruang Manfaat Jalan Kepada Masyarakat

Edukasi kepada masyarakat mengenai Ruang Milik Jalan perlu dilakukan agar masyarakat sebagai pengguna jalan ikut serta dalam memelihara aset jalan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jalan Raya adalah jalur-jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran-ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat (Clarkson H.Oglesby,1999). Bagian–bagian jalan meliputi Ruang Manfaat Jalan, Ruang Milik Jalan, dan Ruang Pengawasan Jalan. Bagian-bagian jalan sudah jelas dipaparkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan dan Peraturan Menteri PU No. 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian–Bagian Jalan. Ada kasus menarik yang terjadi di Desa Kaboel, Kecamatan Praya Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Barat, hampir di sepanjang

 

bahu jalan ditanami pohon pisang. Dari segi aturan sudah pasti melanggar Undang-Undang. Secara teknis bahu jalan memiliki fungsi sebagai pelindung permukaan jalan, perantara antara aliran air hujan yang ada di permukaan jalan menuju saluran tepi, dan tempat pemberhentian sementara. Sedangkan jenis tanaman yang bisa di tanam sebagai tanaman pelindung juga sudah dijelaskan di dalam Peraturan Menteri PU No. 20/PRT/M/2010.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sketsa Sederhana Daerah Jalan

Tanaman pisang merupakan tanaman bertunas. Dari sisi morfologi, pisang tidak termasuk dalam jenis tanaman atau pohon pelindung. Pohon pisang beranak pinak, jadi akan sangat mengganggu jika semua perdu pisang tubuh subur dan lebat. Kekuatan dari akar pisang yang hanya berakar serabut sangat lemah. Hal ini akan mengakibatkan tumbangnya pohon pisang tersebut ke badan jalan. Sehingga akan sangat berbahaya untuk pengguna jalan. Selain itu jarak pandang menjadi terganggu akibat penanaman pohon pisang, baik di jalan lurus maupun kebebasan pandang di tikungan.

 

Setelah ditelusuri ada alasan menarik mengapa warga di Desa ini menanam pohon pisang di badan jalan. Ternyata mereka menganggap bahwa salah satu bentuk partisipasi warga memelihara jalan adalah dengan memelihara (menanam) pohon pisang.  Itu salah satu bentuk mereka menjaga asset jalan yang dikerjakan oleh penyelenggara. Sehingga jalan yang yang sudah dibangun akan sering-sering diawasi oleh warga sekitar sambil mengawasi pohon pisang yang mereka tanam.

Warga dari Desa lain pun mulai mengeluhkan kondisi ini karena jalan terasa semakin sempit. Pengendara yang ingin beristirahat atau berhenti sejenak di bahu jalan sangat sulit sehingga banyak pengendara yang berhenti di badan jalan. Hal ini tentunya menganggu lalu lintas pada jalan tersebut. Ditambah tunas-tunas pohon pisang yang semakin lama semakin tumbuh mendekati badan jalan.

Penanganan permasalahan ini perlu pendekatan khusus oleh pihak-pihak terkait. Pendekatan pertama yang paling efisien adalah pengarahan ke Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) yang berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta langsung bersentuhan dengan aktifitas masyarakat. Edukasi awal paling tepat dilakukan pada level ini. Mentoring terkait bagian-bagian jalan, fasilitas jalan, serta dasar-dasar hukum yang berkaitan dengan jalan perlu disampaikan. Sehingga nantinya dari Babinkamtibmas akan menyampaikan ke masyarakat sekaligus menegakkan hukum bagi pelanggarnya.

Pengalaman ini sangat menarik, betapa edukasi itu sangat penting hingga kepelosok. Ini merupakan tugas bersama semua pihak bahwa jalan yang sudah di bangun, dipelihara, perlu juga diedukasikan ke masyarakat. Bagaimana memelihara aset yang kita punya bersama, bagaimana menjaga fasilitas-fasilitas jalan yang ada, dan bagimana berperilaku di jalan. Agar tidak ada lagi kasus perusakkan rambu jalan dan penyalahgunaan Ruang Milik Jalan karen ini adalah kebutuhan kita bersama sebagai pengguna jalan. Dari deskripsi ini kita mengetahui bahwa jalan bukan hanya perlu pemeliharaan saja tetapi juga butuh edukasi.

#InfrastrukturKitaSemua

Ikuti tulisan menarik Fera Fitri Salsabila lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB