x

Iklan

agung

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Embung, Pembangunan Desa, dan Pertumbuhan Ekonomi

pembangunan embung untuk meningkatkan ekonomi petani desa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air merupakan unsur yang sangat vital bagi kebutuhan manusia terutama untuk sektor petanian. Di indonesia yang memiliki dua musim, pada musim kemarau kebutahan air menjadi sangat krusial baik untuk kebutuhan konsumsi mau pun pertanian. Namun demikian “siasat” terhadap potensi iklim dan pemanfaatan sarana untuk menampung sekaligus mendistribusikan kebutuhan atas air belum maksimal di berbagai kawasan perdesaan indonesia. Hal itu terjadi lantaran banyak desa indonesia belum memiliki sistem cadangan air yang bisa diwujudkan dengan adanya Embung. Pada musim hujan dengan air yang sangat berlimpah terpaksa air harus terbuang sia-sia karena tidak adanya wadah tampung air dengan skala besar untuk kebutuhan sektor petanian. Di satu sisi dengan bertambah nya jumlah penduduk maka akan bertambahnya kebutuhan air disetiap desa, oleh karna itu peran air sangat dibutuhkan oleh petani mau pun masyarakat non petani. Sumber air menjadi andalan bagi pertanian di desa, pertanian yang lebih terintegrasi pun tidak akan berjalan lancar bila asupan air tidak terpenuhi bagi setiap poses pertanian. Dalam kaitan tersebut kebutuhan umumnya desa di indonesia atas ketersedian air menjadi sedemikian krusial. Air tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga pertanian dan produksi pangan umumnya di kawasan perdesaaan.

Kenyataan juga menunjukkan 7000 desa di indonesia membutuhkan sarana infrastruktur pertanian berupa embung. Infrastruktur pertanian berupa embung bagi petani dalam jangka panjang akan meningkatkan mutu dan hasil petanian di kala terjadi musim kemarau dan musim hujan. Kita bisa proyeksikan pada musim kemarau petani biasanya hanya dapat memanen 1 kali dalam setahun dengan adanya embung akan mengalami panen tiga kali dalam setahun. Oleh karena itu pentingnya pembangunan embung di setiap desa untuk sektor pertanian harus benar-benar dipertimbangkan. Di sisi lain embung juga berpotensi menciptakan kinera ekonomi di sektor lain seperti memberikan keuntungan dari sektor pariwisata. Singkatnya, Pembangunan Embung akan mampu meningkatkan produktivitas Pertanian; juga menciptakan lapangan kerja desa dan dengan demikian terjadi peningkatan lapangan kerja du desa. Embung dengan demikian bisa memberikan dampak peningkatan pendapatan masyarakat sehiangga berkonskuensi pada peningkatan konumsi dan tabungan masyarakat desa. Dengan demikian embung bisa menjadi pengungkit sumbangsih ekonomi desa bagi pertumbuhan ekonomi desa secara nasional. Di bawah komando menteri Desa PDTT, EKo Putro Sandjojo, saat ini kementerian Desa tercatat berhasil mendorong pembangunan embung JADI

FOKUS PEMERINTAH

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, kenaikan alokasi anggaran pemerintah pada dana desa akan difokuskan pada pembangunan sistem pengairan desa atau embung. Kepada berbagai pihak Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo bahkan menyatakan setiap desa akan diwajibkan membuat embung yang pembiayaanya ditaksir antara antara Rp 300 juta hingga Rp 500 juta. Menurut menteri desa digencarkannya pembangunan embung di desa dengan tujuan membangun sistem irigasi yang belum maksimal. Saat ini berbagai desa di Indonesia masih minim sistem irigasi yang baik guna mendukung produksi pangan, dengan itu produksi tidak merata, ada desa hanya menanam satu kali dalam setahun dan ada juga yang menanam hingga tiga kali dalam setahun.

Dengan demikian pembangunan embung di pedesaan diharpkan akan meningkatkan produksi pangan di pedesaan. Sehingga, pendapatan pertanian di pedesaan bisa meningkat dan dapat menciptakan sumber pendapatan lain.

Di sisi lain pembangunan embung sebenarnya bukan menjadi persoalan yang sulit bagi desa mengingat kian besarnya transfer dana dana desa yang diterima oleh desa. Belum lagi tambahan dana dari transfer daerah. Sehingga pembangunan embung sudah selayaknya menjadi prioritas masyarakat desa dalam agenda pembangunan desanya. Terlebih manfaat empung yang terutama untuk peningkatan produksi pangan dan pertanian, juga dapat dimanfaatkan bagi kemajuan ekonomi masyarakat desa karena dungsi embung bisa untuk irigasi, perikanan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya.

Jika hal itu bisa diwujudkan mimpi desa sebagai motor utama pembangunan nasional seperti dikatakan menteri desa PDTT bukanlah hayalan belaka. "Ke depan Dana Desa itu bukan sebagai sumber pembangunan desa, melainkan menjadi pengungkit pembangunan ekonomi desa”. Demikian Eko Putro Sandjojo. Siap Pak ! (*)

 

Ikuti tulisan menarik agung lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler