x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dua Ledakan kembar di Gereja Mengguncang Mesir

Secara politik, dua ledakan kembar di gereja juga bertujuan menggerogoti kredibilitas Pemerintahan Presiden Abdul Fattah Al-Sisi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ledakan ke-1:

Pada Ahad 09 April 2017, sekitar pukul 10.00 waktu setempat, ketika jemaat gereja sedang ramai di dalam Gereja St. George, di kota Tanta, ibukota Provinsi Al-Gharbiyah, Mesir, yang terletak sekitar 85 km ke arah utara dari Kairo, tiba-tiba seorang yang berada di tengah jemaat meledakkan dirinya di deretan kursi/bangku gereja baris pertama dan kedua.

Dugaan awal pelaku bom bunuh diri mengarah ke seorang lelaki berusia berusia sekitar 30 s.d 35 tahun, yang sebelum ledakan terlihat mengenakan stelan jas, bersepatu hitam. Pelaku berhasil masuk ke gereja dan mengikuti misa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat ledakan pertama ini, 27 tewas, sekitar 78 cedera. Seorang saksi bernama Vivian yang berada di dalam Gereja St. George saat ledakan mengatakan, paska ledakan, terjadi kebakaran dan bagian dalam gereja penuh asap, beberapa bagian ruangan gereja berjatuhan. Kondisi para korban sangat mengenaskan, sebab sebagian korban terlihat tanpa tangan. Daging manusia yang merupakan bagian dari tubuh korban tewas bertebaran di dalam gereja.

Ledakan ke-2:

Selanjutnya, sekitar tiga jam kemudian (13.00 waktu setempat atau 18.00 WIB), kembali terjadi ledakan bom bunuh diri kedua, kali ini persis di gerbang depan gereja Katedral St. Mark, di Kota Alexandria (sekitar 220 km ke arah utara Kota Kairo). Para saksi mata di TKP mengatakan, pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya saat dicegat oleh Apkam di gerbang gereja St. Mark, Alexandria.

Ledakan kedua memakan korban 11 tewas (tiga di antaranya perwira aparat keamanan), dan lebih dari 40 orang cedera. Yang menarik bahwa ledakan kedua terjadi di gereja tempat Pemimpin Gereja Coptic Mesir, Tawadros II, sedang memberikan misa, namun selamat dari ledakan.

Beberapa jam setelah dua ledakan, Islamic State (IS) cabang Sinai Utara mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan bom bunuh diri di Mesir.

Sebenarnya, sekitar pukul 13.30WS (19.30WIB), beberapa media lokal di Mesir memuat berita awal tentang ledakan ketiga di Gereja St Catherine, di kawasan Manshiyah, Alexandria, Mesir. Namun belum ada ada konfirmasi dari aparat terkait tentang ledakan tersebut, sampai artikel ini diupload (pukul 22.00 WIB).

Catatan awal:

Pertama, hari Ahad, 09 April 2017, adalah hari peringatan Palm Day, yang merupakan peringatan hari masuknya Nabi Isa (Jesus) ke Jerusalem. Tampaknya peringatan Palm Day dipilih sebagai hari serangan dengan asumsi bahwa jumlah jemaat yang hadir digereja cukup besar.

Kedua, sampai pukul 22.00 WIB, jumlah korban dari dua ledakan itu berjumlah 38 orang tewas, dan 118 cedera. Sebagian korban cedera dalam kondisi kritis, dan karena itu, kemungkinan jumlah tewas masih akan bertambah. Dengan jumlah korban 38 tewas menunjukkan serangan bom bunuh diri kembar tersebut dapat dikategorikan serangan teror yang besar.

Ketiga, dengan jumlah penduduk Kristen Coptik yang diperkirakan sekitar 10 persen dari total jumlah penduduk Mesir yang mencapai sekitar 94 juta jiwa, komunitas minoritas Kristen dan gereja memang menjadi target sasaran aksi teror. Sebagian pengamat mengatakan, gereja Kristen Coptic Mesir dikategorikan sebagai soft target.

Keempat, ledakan kembar di dua gereja Mesir (Alexandria dan Tanta), seperti halnya serangan teror lainnya di Mesir, selain sebagai aksi teror, secara politik juga bertujuan menggerogoti kredibilitas Pemerintahan Presiden Abdul Fattah Al-Sisi. Sebab sejak berkuasa di Mesir pada tahun 2013, salah satu modal politik yang sering disosialisasikan oleh pendukung Al-Sisi adalah memberikan jaminan keamanan kepada semua lapisan warga Mesir. Dan setiap terjadi serangan teror, kredibiltias jaminan keamanan itu akan terus terkikis.

Syarifuddin Abdullah  | Ahad, 09 April 2017 / 12 Rajab 1438H.

Sumber foto: www.shorouknews.com.

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler