x

Iklan

cheta nilawaty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Film Dokumenter Pengubah Nasib ~ Cerita Cheta

Audio Perpetua merupakan salah satu film yang diikutsertakan dalam ajang Good Pitch2 Southeast yang diperhelatkan di Jakarta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Film dokumenter berdurasi 7 menit itu diputar di Auditorium Pusat Kebudayaan Jerman, Goethe Institute, di Jakarta Pusat. Film berjudul Audio Perpetua itu bercerita mengenai guru komputer Tunanetra asal Filipina, bernama Carol. Ia mengajar komputer untuk anak anak dari kalangan Non Tunanetra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Carol adalah salah satu contoh Tunanetra yang dapat bekerja secara inklusif di kantor umum. Ia bekerja sebagai penulis naskah. Di kantornya Carol bersaing dengan karyawan lain, yang kondisinya melihat dengan baik. Audio Perpetua menggambarkan bagaimana tunanetra mengoperasikan voice over atau pembaca layar dengan baik.

“Tak ada masalah bagi tunanetra bila sudah lancar mengoperasikan komputer dengan pembaca layar, mereka dapat mengisi pekerjaan di manapun yang akses terhadap teknologi,” ujar Carol, yang diundang  memberikan pidatonya dalam diskusi panel, di ajang Good Pitch2  Southeast, di Goethe Institut, Kamis 4 Mei 2017.

Kemunculan Audio Perpetua di Filipina menjadi viral dan mengubah paradigma berpikir. Film  itu juga dapat memberi dampak perubahan sosial yang cukup signifikan di Filipina. Salah satunya tentang kewajiban perusahaan swasta menerima karyawan dari kalangan disabilitas.

Salah satu lembaga yang sudah menerapkan kebijakan non diskriminasi tersebut adalah lembaga Ketenagakerjaan. Di Filipina, tunanetra dapat memperoleh pelatihan sekaligus pekerjaan yang akses untuk mereka. Misalnya, pekerjaan sebagai telemarketing di sebuah perusahaan besar. Dampak perubahan sosial akibat film itu, pemerintah Filipina menyediakan lebih dari 1600 lowongan pekerjaan setiap bulan untuk Tunanetra.

Audio Perpetua merupakan salah satu film yang diikutsertakan dalam ajang Good Pitch2 Southeast yang diperhelatkan di Jakarta. Ajang ini merupakan peristiwa berkumpulnya pembuat film, talent film, penyandang dana, hingga pembuat kebijakan yang berkepentingan dalam film tersebut. Film yang dikurasikan di Good Pitch biasanya memberikan dampak perubahan sosial di suatu negara. Film-film ini ditujukan untuk kalangan yang sering mengalami diskriminasi sosial dan termarjinalkan.

Dari Indonesia Good Pitch memilih film dokumenter berjudul Dialita. Film ini bercerita tentangkelompok paduan suara beranggotakan perempuan mantan tahanan politik di tahun 1965. Mereka menyanyikan lagu lagu bernuansa harapan. Selama ini, perempuan di Dialita merasa kehilangan harapan karena seolah dicap sebagai pesakitan. Beberapa dari mereka mengaku kesulitan mendapat kerja karena dianggap membela suatu ideologi yang salah.

Dalam Good Pitch, setiap stake holder memaparkan bentuk dukungan terhadap sebaran film dokumenter. Karena itu, ajang ini juga menjadi kegiatan philantropi. Salah satu kurator terbesarnya adalah Ford Foundation. Bentuk dukungan tidakmesti pembiayaan, ada yang memberikan pelatihan, konseling psikologi, pelayanan kesehatan, hingga penyebaran viral dan marketing gratis di media sosial.

Ikuti tulisan menarik cheta nilawaty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler