x

Pekerja mengangkut drum berisi aspal menggunakan alat berat di Pabrik Aspal Gresik (PAG) Pertamina, Gresik, 29 April 2016. Sebanyak 645 drum aspal atau setara dengan 100 MT diekspor ke Timor Leste. ANTARA/Moch Asim

Iklan

Indrato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Aspal Buton: 72 Tahun Kemerdekaan RI

Aspal Buton masih diabaikan begitu saja dan tidak dipandang sebelah mata

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apalah arti 72 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia bagi rakyat di pulau Buton, kalau saja aspal Buton, karunia Allah SWT yang sangat melimpah, sampai saat ini masih belum dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Haruskah kita menangis atau kita anggap ini sebagai nasib?

Kita sekarang sudah merdeka dari penjajahan selama 72 tahun. Ketahuilah, bahwa cita-cita para Pahlawan Kemerdekaan yang sebenarnya adalah bukan hanya sekedar merdeka dari penjajahan saja, tetapi juga agar Bangsa dan Negara Indonesia ini dapat berdaulat penuh, dan mampu sejajar dengan Negara-negara lain yang sudah lebih dahulu sejahtera. Menurut kamus KBBI, kata “berdaulat” mempunyai 2 arti. Arti yang pertama adalah“bahagia atau bertuah”. Sedangkan kata “bertuah” berarti juga “mendatangkan untung”. Dan arti yang kedua adalah “mempunyai kekuasaan tertinggi atas suatu Pemerintahan Negara atau Daerah”. Jadi kalau kita dapat menginterpretasikan makna dan filosofi  dari cita-cita para Pahlawan Kemerdekaan yang sebenarnya, adalah agar Rakyat Indonesia “bahagia” darisumber daya alamnya yang “bertuah atau mendatangkan untung”, serta memiliki Pemerintahan yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk dapat menyejahterakan rakyatnya. Alhamdulillah langkah pertama untuk mencapai Indonesia merdeka sudah diperoleh sejak 72 tahun yang silam. Lalu bagaimana dengan langkah-langkahberikutnya,upaya untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia?

Pemerintahan Jokowi-JK mempunyai program utama untuk memprioritaskan pembangunan infrastuktur, karena infrastuktur kita sudah sangat jauh tertinggal dari negara-negara lain. Ribuan kilometer jalan-jalan sudah dibangun di seluruh Indonesia, dan masih akan ada beberapa ribu kilometer lagi yang akan dibangun. Diharapkan dengan lancarnya transportasi darat, laut dan udara di seluruh Indonesia, maka perekonomian akan meningkat dan berkembangdengan pesat. Alangkah bahagianyarakyat Indonesia apabila harapan-harapan semua ini bisa menjadi kenyataan.

Dalam membangun infrastruktur, kelihatannya ada satu hal yang terlupakan oleh Pemerintahan Jokowi-JK; yaitu apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengn cita-cita Pahlawan Kemerdekaan yang sebenarnya? Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang sangat melimpah. Apabila sumber daya alam yang sangat melimpah ini dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka rakyat Indonesia akan bahagia dan sejahtera. Coba kita bayangkan,seandainya saja semua keuntungan-keuntungan dari minyak bumi, tembaga, emas, nikel, timah, batubara, dan lain-lain yang selama ini dikuras habis dari bumi Indonesia tercinta ini digunakan untuk membangun infrastruktur, maka sudah berapa puluh ribu kilometerjalan-jalan yang sudah selesai dibangun? Seandainya saja semua keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari semua hasil sumber daya alam yang sangat melimpah ini dari sejak Indonesia merdeka 72 tahun yang lalu hingga sekarang ini dibangun infrastruktur, maka rakyat Indonesia sekarang sudah pasti bahagia dan sejahtera. Itulah cita-cita Pahlawan Kemerdekaan yang sebenarnya, yang kelihatannya masih terlupakan selama ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun bagaimana kenyataannya sekarang? Infrastruktur dibangun dengan biaya hutang. Apakah Pahlawan Kemerdekaan kita pernah bercita-cita bahwa rakyat Indonesia akan bahagia dan sejahtera dengan cara berhutang? Pahlawan Kemerdekaan kita dengan tegas mengatakan bahwa kita harus berdaulat. Sekali lagi, berdaulat penuh sebagai Bangsa dan Negara yang merdeka. Berdaulat berarti bahagia, bertuah atau mendatangkan untung, dan mempunyai kekuasaan yang besar untuk menyejahterakan.Oleh karena itu, kita perlu mengintrospeksi diridalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 ini dengan bertanya: “apakah yang sudah kita lakukanselamaini sudah sesuai dengan cita-cita Pahlawan Kemerdekaan yang sebenarnya?”

Salah satu contoh di mana kita masih belum sepenuhnya berdaulat adalah mengenai industri aspal Buton. Aspal Buton adalah bagian dari cita-cita Pahlawan Kemerdekaan; yaitu Indonesia mempunyai sumber daya alam yang bertuah, yang mampu mendatangkan keuntungan, dan dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan rakyatnya agar bahagia. Tetapi mengapa sekarang aspal Buton masih diabaikan begitu saja dan tidak dipandang sebelah mata?Apakah kita gagal paham dalam menterjemahkanmaksud dan tujuan dari makna cita-cita Pahlawan Kemerdekaan yang sebenarnya?

Aspal Buton pertama kali diketemukan pada tahun 1924. Ini berarti sudah hampir 100 yang lalu. Indonesia merdeka sudah 72 tahun. Lalu, apa yang sudah kita perbuat untuk aspal Buton sampai saat ini?Mengapa minyak bumi, tembaga, emas, nikel, timah, batubara, dll, kita olah dan manfaatkan, tetapi aspal Buton kita terlantarkan? Aspal Buton adalah “Kearifan Lokal” yang hanya terdapat di Indonesia saja, dan hanya ada satu-satunya di dunia. Kita sudah diberi banyak pelajaran dan hikmah dari bagaimana kita seharusnya mengelola sumber daya alam yang sangat melimpah selama ini. Coba kita sekarang perhatikan dan catat, infrastuktur-infrastruktur apa saja yang sudah dibangun di sekitar komunitas pertambangan sumber daya alam di seluruh Indonesia? Apakah hal itu pantasbila kita bandingkan dengan sangat besarnya keuntungan-keuntungan yang sudah diperolehnya? Apakah pelaksanaannya sudah sesuai dengan UUD 45 Pasal 33?

Kita masih mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah, yang masih perawan, danbelum diolah dan dimanfaatkan secara besar-besaran untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, yaitu aspal Buton. Aspal adalah komponen utama dalam membangun jalan-jalan yang selama ini masih diimpor dari luar negeri. Marilah kita bayangkan dan renungkanbersama sejenak dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 ini. Seandainya saja jalan-jalan yang sudah dibangun ribuan kilometer di Era Pemerintahan Jokowi-JK tersebut semuanya dibangun dengan menggunakan aspal Butonyang merupakan produk dalam negeri, alangkah bangga, bahagia dan sejahteranya rakyat di pulau Buton. Semua rakyat Indonesia pun akan ikut merasa bangga, bahagia dan sejahtera, karena harga aspal Buton “full” ekstraksi bisa lebih murah daripadaharga aspal minyak impor yang selama ini digunakan. Dengan demikian aspal Buton akan sangat banyak mendatangkan berkah, keuntungan dan nilai tambah bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan hal ini sudahtentu sesuai dengan cita-cita Pahlawan Kemerdekaan yang sebenarnya.

Selamat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 Negeriku Indonesia yang tercinta. Ingatlahbaik-baik, bahwa cita-cita Pahlawan Kemerdekaan yang sebenarnya adalah agar Bangsa dan Negara Indonesia berdaulat penuh, dan mampu sejajar dengan negara-negara lain yang sudah lebih dahulu sejahtera. Aspal Buton hanyalahmerupakansalah satu contoh saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintahan Jokowi-JKdalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 ini. Merdeka saja masih belum cukup untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Kita masih harus terus berjuang melanjutkan cita-cita Pahlawan Kemerdekaanuntuk menjadi Bangsa dan Negara yang berdaulat penuh di segala bidang.

Ikuti tulisan menarik Indrato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler