x

Iklan

Mika Prastama

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mempertanyakan Nasionalisme di Monumen Jogja Kembali

Monumen Jogja Kembali di Sleman menyimpan sejarah penting dalam mempertahankan Kemerdekaan. Monumen ini dibangun sebagai simbol dan pengingat sejarah

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sleman – Monumen Jogja Kembali di Sleman menyimpan sejarah penting dalam mempertahankan Kemerdekaan. Monumen ini dibangun sebagai simbol dan pengingat sejarah ditariknya pasukan Belanda dari Yogyakarta sebagai Ibu Kota negara Republik Indonesia pada saat itu. Peristiwa bersejarah ini dapat dipandang sebagai titik awal Bangsa Indonesia terbebas dari cengkeraman penjajah dan menjadikan negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. 

Indonesia memiliki sejarah yang panjang mengenai kemerdekaannya. Di dalam monumen ini tergambar beratnya perjuangan bangsa ini untuk merdeka. Tanpa kenal lelah, para pejuang terus digaris depan mengusir penjajah. Kisah perjuangan mereka dapat dilihat di Monumen Jogja Kembali. Terletak di Jl. Lingkar Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik Sleman Yogyakarta, bangunan Monumen ini khas berbentuk kerucut, yang digambarkan menyerupai Gunung Merapi  

Ketika memasuki monumen, ada papan petunjuk yang menjelaskan isi di dalam monumen. Di sebelah kiri dari pintu masuk terdapat beberapa barang peninggalan bersejarah masa perjuangan, patung pahlawan seperti Cut Nyak Dien, Teuku Umar dan Tuanku Imam Bonjol.  Lantai dua dari monumen berisi relief dan diorama dalam usaha melestarikan nilai-nilai yang terkandung di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia tahun 1945 – 1949. Di lantai tiga, puncak dari bangunan induk disebut Garbha Graha atau ruang hening. Sebagai ruang hening, ruang ini berfungsi untuk kontemplasi pengunjung setelah mengikuti penyajian dan visualisasi data sejarah perjuangan bangsa melalui museum, relief pagar langkan dan diorama. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bertepatan dengan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia Ke 72, pegawai Monumen Jogja Kembali sedang melakukan persiapan untuk menyelenggarakan Upacara Bendera, selaku Inspektur Upacara adalah H. J. Soetikno yang juga sebagai Kepala Monumen Jogja Kembali membacakan sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dalam pelaksanaannya upacara bendera berjalan khidmat.

Namun pada akhir penyampaian amanatnya, H. J. Soetikno mengumumkan bahwa Monumen Jogja Kembali pada hari ini dinyatakan libur dan akan dibuka kembali keesokan harinya. Seluruh pegawai Monumen Jogja Kembali serempak bertepuk tangan mengekspresikan kegembiraan karena dinyatakan libur. Hal tersebut sangat ironi karena bertepatan Perayaan Kemerdekaan yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, namun hal tersebut tidak terjadi.

Perlu dilihat kembali peran Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan terutama Dirjen Kebudayaan dalam meningkatan kapasitas dan peran insan budaya dalam melestarikan kebudayaan. Menghimbau kepada Museum dan Monumen perjuangan untuk beroperasional pada hari besar nasional yang bersifat patriotik, seperti Hari Dirgahayu Republik Indonesia dan Hari Pahlawan Nasional. Sehingga fungsi museum atau monumen dapat mewujudkan pelestarian nilai sejarah dan warisan budaya yang berkelanjutan. (MP/AD/GM)

Ikuti tulisan menarik Mika Prastama lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler