x

Pengabdi Setan. youtube.com

Iklan

Dewa Made

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Nonton Film Horor, Hantunya Disensor

Percayalah, perkara sensor-menyensor tayangan televisi, belum berakhir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kadang, hal-hal sepele bisa membuat kita frustasi. Seperti misalnya beberapa hari kemarin. Maksud hati ingin bersantai depan televisi di akhir pekan, eh, dapatnya malah pening.
 
Jadi begini, sebuah stasiun tv swasta, sebut saja ANTV, belakangan menyodorkan tayangan-tayangan berbau horor (padahal sebelumnya memborbardir dengan serial India). Dari pagi, para pemirsa tercinta sudah digempur sinetron berbau horor.
 
Plot yang ringan dan dialog khas sinetron kejar tayang Indonesia, membuat sedikit terhanyut di alam bawah sadar. Sampai tiba saatnya, muncul 'cut to cut' adegan yang tidak lazim. Para pemain baca doa-doa, ceritanya sih untuk mengusir setan. Tapi anehnya, setannya tidak muncul-muncul. Hanya tinggal suara hantu yg kesakitan karena dibacakan doa-doa. Lalu tiba-tiba, boom, hantunya hilang dan menyisakan seseorang yg lemas habis kesurupan. "Oh, mungkin hantunya, memang hanya 'hantu suara' kali ya?", pikirku.
 
Sinetron yang tayang 3 kali sehari itu pun berlalu, kini saatnya tayangan film horor di siang bolong. Kebetulan saya pernah menonton film itu ketika masih beredar dalam format CD. Tentu saja masih ingat persis kapan momen hantu di film itu muncul. Tapi, sepanjang film, tak ada penampakan hantu, satupun. Aneh.
 
Saya pun mulai sadar, ini adalah bagian dari sistem sensor yang kontroversial itu. 
Nonton film horor, tetapi hantunya tidak muncul. Lah?! Seremnya di mana? Saya hampir melempar bantal ke arah televisi. Sungguh menyebalkan!
 
Kepala saya mulai pening, mencoba memikirkan alasan di balik sensor brutal tersebut.
 
Ok. Mari kita mulai.
1. Hantunya menyeramkan, jadi tidak baik ditonton anak-anak. Baiklah, hantunya tidak kita munculkan.
2. Mungkin stasiun televisi tetap butuh konten horor untuk mengisi slot siaran.  Agar tidak mendapat teguran (entah dari lembaga sensor atau pengawas siaran atau lainnya), lebih baik semua adegan hantu dimusnahkan.
Pertanyaan:
1. Perkara hantunya seram, sudah jelas kan? Ini film horor dan memang bukan tontonan untuk anak-anak. Orang tua mana yang menyarankan anaknya nonton film hantu.
2. Kalau memang film yang ditayangkan berkategori dewasa, mengapa dipaksa tayang di siang bolong? Bukankah sebaiknya diputar selepas prime-time?
 
Ketika berpikir sejenak, saya menyerah. Mengambil remote lalu mematikan televisi. Ah, sudahlah. Sayapun memilih untuk tidur siang.

Ikuti tulisan menarik Dewa Made lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler