x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Bila Perpecahan Mengintai Startup

Sikap saling tidak percaya dapat tiba-tiba muncul dan memicu keretakan di antara pendiri startup.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Banyak orang, terutama anak-anak muda, yang antusias memulai bisnis baru—apa saja, mulai dari buka usaha kuliner, teknologi aplikasi, fesyen, grafis, dan seterusnya. Semangat menggebu-gebu untuk mewujudkan impian jadi entreprenuer sukses memang patut diapresiasi, sebab mereka umumnya berniat bukan hanya ingin kaya sendiri, tapi juga menciptakan lapangan kerja, khususnya lagi-lagi bagi anak muda sebaya.

Dalam banyak kasus, mereka yang baru memulai bisnis secara patungan biasanya memulai langkah dengan ‘semangat persatuan’. Patungannya bisa macam-macam, bukan hanya kapital uang, tapi juga patungan gagasan, peranti bekas yang masih bisa dipakai, sepeda motor untuk wara-wiri, sampai patungan beli makan malam saat begadang merumuskan business plan yang keren.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada umumnya, yang seringkali terbayang di depan mata adalah keberhasilan dari usaha bersama ini: kaos dan sepatu cepat laku, warung lekas ramai pengunjung, kewalahan menangani pesanan online yang antri, hingga membuka outlet kedua, ketiga, dan seterusnya. Program pemasaran lewat media sosial sudah disiapkan sedemikian rupa, akun facebook sudah dipikirkan, serta menggaet selebriti instragam segala.

Sayangnya, kemungkinan kurang baik atau bahkan kegagalan sering tidak memperoleh perhatian yang memadai. Memang, banyak orang enggan membayangkan hal-hal buruk di saat awal sebab ini dapat menjadi rintangan psikologis serius yang menghalangi orang untuk mengayunkan langkah pertama. Kenyataannya, usaha bisnis tidak selalu berhasil, seperti halnya juga tidak selalu gagal. Keduanya memiliki peluang dan peluang ini terkait dengan banyak aspek, internal di antara para pendiri maupun eksternal, misalnya regulasi.

Kemungkinan buruk itu patut dipikirkan agar para pendiri startup mempersiapkan diri dan memperkecil kemungkinan itu terjadi. Salah satu unsur penting agar tim pendiri tetap kohesif dalam semangat kebersamaan ialah saling memercayai dan menjaga kepercayaan.

Banyak hal dapat mengacaukan sikap saling percaya di antara pendiri usaha baru. Jika membuka bisnis kuliner, misalnya, resep masakan merupakan faktor kunci pertama—konsumen akan mendatangi makanan enak meskipun tempatnya mungkin kurang nyaman. Nah, seringkali resep masakan bisa menjadi pemantik konflik bahkan sejak langkah-langkah awal bisnis dimulai.

Bila salah seorang pendiri membawa resep untuk masakan yang akan dijual, namun ia enggan membuka resep itu kepada pendiri yang lain, akan muncul persoalan. Pendiri lainnya akan menilai bahwa tindakan itu merupakan wujud tidak memercayai mitra, sebab pada dasarnya pemilik resep itu memang tidak ingin resepnya diketahui mitranya. “Pokoknya, resep ini boleh dipakai di bisnis kita, tapi jangan tanya apa isi resepnya,” kata pendiri ini. Kokipun hanya diberi olahan bumbu yang sudah jadi dan tinggal menyampurnya dengan bahan-bahan selain bumbu—maklum, rahasia pertama dari rasa masakan terletak pada bumbu.

Bila rasa saling tidak percaya mulai menguar, perusahaan baru ini bisa berubah jadi lingkungan dengan tingkat stres yang terus meningkat. Mula-mula, suasana kantor menjadi tidak nyaman, masing-masing tidak ingin saling bertemu. Bila tidak segera dicairkan, situasi ini berpotensi semakin meruncing.

Secara praktis, banyak pendiri lupa atau abai terhadap hal-hal yang terlihat kecil tapi sebenarnya berpotensi tumbuh menjadi rintangan bagi kelangsungan kerja sama di antara mereka. Melewati momen kritis ketidakpercayaan ini sangat penting bila para pendiri tidak ingin startup-nya yang dirintis dengan semangat kebersamaan lunglai sebelum berbuah. Bila hal-hal kecil itu telanjur menimbulkan keretakan, penting untuk segera memperoleh kembali titik temu terbaik, yang pada dasarnya adalah memulihkan sikap saling percaya di antara para pendiri. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler