PENGKOL JUGA MERDEKA
KLATEN-Sejalan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72, Organisasi Pemuda dan Pemudi Karang Taruna di Desa Pengkol, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Pedan mengadakan perayaan sederhana dengan mengadakan lomba-lomba khas Agustusan, seperti Lomba Balap Kelereng, Perang Pukul Bantal, Pukul Air, Panjat Pinang, dan Sepeda Santai.
Lomba Balap Kelereng dan Pukul Air telah dilaksanakan pada hari Minggu, 13 Agustus 2017 lalu. Sementara Lomba Pukul Bantal dan Panjat Pinang dilaksanakan tepat pada hari Kamis, 17 Agustus 2017. Ditutup dengan Sepeda Santai pada hari Minggu, 20 Agustus 2017 dengan undian tiket yang memperebutkan sejumlah hadiah menarik dan pengumuman juara dari masing-masing kategori lomba.
Moment 17 Agustus rutin diperingati dengan berbagai ragam acara kemerdekaan, seperti upacara di istana, dan daerah masing-masing, lomba-lomba di desa masing-masing, dan masih banyak hal yang menyenangkan lainnya yang tidak terlaporkan. Di desa, di kota, di jalan-jalan raya, semuanya dipasangi bendera-bendera. Sang Saka berkibar di mana-mana. Agustus menjadi bulan yang berbeda, dari bulan-bulan yang lain. Bulan yang penuh dengan keceriaan dan kemerdekaan.
Arti kata merdeka tidak lagi dipertanyakan, merdeka adalah kebebasan berpendapat. Merdeka memiliki banyak versi, misalnya merdeka itu berani menyuarakan aspirasi, berani berekspresi, berani tampil, berani berbuat salah dan berani bertanggung jawab. Momentum kemerdekaan diperingati untuk menghargai jasa para pahlawan terdahulu, yang telah berjuang dengan darah dan keringat untuk membuat Indonesia bebas dari penjajahan.
Mungkin sejak kita (muda-mudi tahun 90an) lahir, Indonesia sudah merdeka. Tapi sejarah yang memberi tahu kita, bahwa Pak Soekarno dan Hatta yang menjadi proklamatornya. Mereka adalah presiden dan wakil presiden pertama kita. Dari mereka kita belajar untuk mengubah dunia, dengan hal-hal yang kecil dan sederhana.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45
Soekarno-Hatta
Dari mereka kita belajar untuk merdeka, merasa bebas untuk berbagi kebahagiaan kepada siapa saja, tanpa kenal gender, golongan, agama, ras, suku bangsa, atau apapun. Karena, merdeka itu bukan tentang apa yang kita dapatkan dari negeri ini, tapi apa yang bisa kita bagi dan apa yang bisa kita lakukan untuk bumi pertiwi.
Salam Saking Desa,
Muda-Mudi Pengkol
Ikuti tulisan menarik Nuraz Aji lainnya di sini.