Natal Era Milenial, Meretas Batas-batas Persaudaraan

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Feature

Tadi pagi saya menemukan tampilan halaman google yang lebih dekoratif. Gambar lilin menyala di sebelah kanan dan miniatur santa klaus di sebelah kiri. Keduanya mengapit sebuah pohon natal dan rumah kecil dengan pernik-pernik natal yang semarak. Serta merta saya teringat dengan teman-teman, kenalan dan sanak keluarga yang hari ini sedang bersuka cita menyambut hari natal.

Operator google dan aneka platform media online sepertinya tidak membeda-bedakan agama, suku atau identitas primodial lain dari para pengguna. Mereka menyebarkan suka cita natal kepada siapa saja yang mengakses layanan mereka. Hal yang sama mereka lakukan di hari-hari besar (suci) dari agama lain. Pesannya sangat jelas dan terang: peristiwa suka cita pantas disebarkan kepada setiap manusia karena dari kondratnya manusia adalah mahluk yang suka berbagi dengan sesamanya baik dalam suka maupun duka. Kendati saya bukan seorang Kristiani, saya merasakan semarak natal yang menghiasi platform media sosial akhir-akhir ini dan akhirnya juga turut merasakan suka cita teman-teman Kristiani.

Dari pemberitaan media kita tahu bagaimana pemerintah, aparat keamanan dan berbagai unsur masyarakat sipil bahu membahu agar saudara-saudara Kristiani dapat merayakan natal dengan baik dan dapat memanjatkan doa dengah khusuk di hari suci ini. Kita pantas optimis, berkat doa-doa mereka, natal akan membawa berkah bagi seluruh umat manusia khususnya bagi negeri kita.

Sebagai negara besar (secara geografis dan demografis) dengan tingkat pluralitas yang sangat tinggi, kita pantas bersyukur dapat mempertahankan kesatuan dan hidup rukun di tengah perbedaan. Tentu saja itu anugerah besar yang kita dapat dari Tuhan dan niscaya itu berkat doa-doa semua rakyat Indonesia sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Maka, bersama dengan ucapan-ucapan selamat natal kita pantas menitipkan doa-doa kepada teman-teman, kenalan atau sanak saudara kita Kristiani demi kebaikan negeri kita di hari-hari yang akan datang.

Mari kita titipkan doa atas alam yang kurang bersahabat tahun ini di beberapa wilayah. Gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, banjir dan berbagai bencana alam lain telah membawa kerugian bagi saudara-saudara kita di beberapa wilayah. Semoga tahun-tahun yang akan datang alam Indonesia semakin bersahabat bagi semua penghuninya sehingga kita dapat menjalankan pembangunan dengan tenang dan damai. Tahun politik (2018-2019) yang sudah di depan mata kiranya juga dapat kita lalui dalam suasana persaudaraan dan persatuan. Mari kita titipkan doa agar persaingan—persaingan politik (Pilkada, Pilpres, Pileg) tidak mencederai ikatan kesatuan yang telah kita jalin sebagai sebuah bangsa.

Tentu masih banyak harapan akan kebaikan yang ingin kita raih di tahun-tahun mendatang. Untuk itu marilah kita minta saudara-saudara kita Kristiani yang sedang menjalankan ibadah hari suci natal membawa semuanya dalam doa. Media sosial telah membuat kita dengan mudah menyapa mereka, mengucapkan selamat bersuka cita dan juga menitipkan doa. Inilah salah satu berkah dari kemajuan teknologi yang mempermudah kita meretas sekat-sekat pembatas dan membantu kita merajut tali persaudaraan yang lebih kokoh serta otentik.

Selamat Natal bagi saudara-saudaraku Kristiani!

Bagikan Artikel Ini
img-content
Putu Suasta

Politisi Demokrat

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler