x

Iklan

Prabu Bathara Kresno

PNS Kementerian Sosial RI
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mensos Turun Langsung Tinjau Penanganan KLB Kab Asmat

Menteri Sosial Idrus Marham memastikan kasus gisi buruk dan campak di Kabupaten Agats tertangani dengan baik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jakarta (21/1/2018) - Menteri Sosial Idrus Marham baru sepekan dilantik langsung melakukan aksi untuk melaksanakan tugas yang diembannya. Setelah meresmikan Program Keluarga Harapan Contact Centre (PKH CC) 1500299, langsung terbang menuju Kabupaten Asmat untuk memastikan Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Agats, Papua tertangani dengan baik dan harus tuntas, Jumat (19/1) malam.

“Tim Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian terkait sudah lebih dulu berangkat ke Agats, untuk mengantarkan bantuan dan melihat langsung kondisi di lapangan. Pihaknya akan berkoordinasi untuk merumuskan langkah konkret penanganan KLB Asmat,” ujar Idrus.

Informasi yang dihimpun dari Posko Tim Terpadu Penanggulangan KLB Gizi Buruk dan Campak, sudah 68 anak meninggal akibat gizi buruk dan wabah campak serta seorang lagi meninggal karena tetanus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KLB yang menimpa enam distrik di Kabupaten Asmat. Sejak September 2017 hingga kini, RSUD Asmat merawat ratusan pasien campak, terdiri dari 393 orang rawat jalan dan 175 orang rawat inap.

"Yang perlu diperhatikan satu bulan sejak pertama ditangani, perawatan anak-anak ini harus tuntas. Sebab kalau tidak dikawatirkan akan kembali terulang," kata Idrus, usai mengunjungi lokasi, Sabtu (20/1).

Dalam pengecekan dilapangan, Idrus mengatakan ada tim terpadu yang sudah bekerja dengan baik menangani para korban di antaranya para dokter dan tenaga kesehatan. Meski Idrus memaklumi, bisa saja ada beberapa warga yang mungkin belum tersentuh layanan kesehatan karena kontur Medan yang sulit.

“Meski diakui, pemda setempat sudah baik dalam penanganan kesehatan' warga. Seperti adanya bantuan 1000 hari penanganan kesehatan dan kecukupan gizi ibu hamil. Namun berbagai tantangan termasuk alam misalnya, membuat pekerjaan tidak mudah,” jelas Idrus.

Selain diberikan tindakan medis korban yang mayoritas anak-anak juga diberikan makanan tambahan agar kondisi mereka dapat pulih kembali.

Selain itu, Kementerian juga memberikan bantuan beras, sebanyak tiga ton dan menyalurkan makanan tambahan, termasuk untuk anak- anak sebanyak 25.000 paket. Bantuan ini terkoordinasi melalui posko bantuan yang sudah didirikan dan bekerja dengan baik.

"Ini bisa pastikan, bantuan ini sudah terdistribusi dengan baik," pungkas Idrus.

Idrus juga menjelaskan, bantuan Kemensos di Agats sudah lebih tujuh tahun berlangsung, di antaranya melalui program Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang menyentuh 4 desa. "Ke depan ini bisa ditingkatkan," tambah Idrus.

Dilokasi yang sama, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menyatakan, Kemensos akan membantu Kabupaten Agats dengan memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat.

Kemensos akan meningkatkan kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH) dari 391 akan dikembangkan menjadi 13 ribu keluarga.

"Untuk PKH nantinya tidak hanya dalam bantuan uang, namun juga menerjunkan pendamping PKH. Saat ini baru ada 10 pendamping dari yang dibutuhkan sebanyak 56 pendamping dengan rasio 1 pendamping terhadap 300 keluarga," kata Harry.

Selain itu, Kemensos juga akan memperkuat pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Harry memastikan akan membentuk beberapa KSB dengan bersinergi dengan Tagana.

Agar identifikasi bencana sosial semacam ini cepat terpantau, Kemensos juga akan memperkuat koordinasi dengan kementerian lain, dalam hal ini dengan Kementerian Dalam Negeri. (KAS/JSK)

Ikuti tulisan menarik Prabu Bathara Kresno lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler