x

Iklan

Samsul Khairuman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Seperti Ini Langkah Puan Membangun Perempuan Indonesia

Kerja Puan Maharani membangun perempuan Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Puan Maharani, kalau kita mau mengakui dan menyepakati dengan hati yang jernih, adalah bagian dari representasi perjuangan kaum perempuan untuk menemukan tempatnya yang selama ini “hilang”, terutama dalam konteks keikut-sertaan membangun bangsa. Puan Maharani adalah sosok perempuan yang peduli terhadap peningkatan peran dan fungsi perempuan yang, dalam konteks tertentu, masih sering terbatasi oleh aturan-aturan subjektif kebudayaan. Artinya, keberadaan Puan Maharani sebagai menteri, menjadi tolok ukur dan semangat untuk memajukan perempuan-perempuan Indonesia di masa yang akan datang.

Dalam posisinya sebagai menteri, banyak kita bisa melihat kinerja Puan yang secara aktif ingin mengangkat harkat dan martabat perempuan untuk tidak lagi menjadi manusia kelas dua yang berkutat dengan inferioritas. Kerja Puan adalah kerja merajut kembali mimpi-mimpi Kartini, yang tersemai melalui perjuangan-perjuangannya untuk menyadarkan tentang peran penting seorang perempuan. Karena perempuan, diakui atau tidak dan dipercayai atau tidak, mempunyai peran signifikan dalam kehidupan bangsa, terutama sekali dalam keluarga.

Dalam banyak kesempatan, kita bisa melihat semangat Puan Maharani dalam mengajak seluruh perempuan di Indonesia untuk ikut andil memberikan peran dan melek terhadap persoalan yang membelit bangsa. Puan Maharani bekerja berdasarkan komitmennya yang tinggi untuk perempuan. Tentu, tujuan terakhirnya adalah untuk menjadikan perempuan-perempuan Indonesia menjadi perempuan yang hebat dan tangguh, kuat menghadapi persoalan dan penderitaan dalam hidup karena perempuan adalah ibu semua anak manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu Puan Maharani bukanlah Kartini, tapi melihat kinerja dan komitmennya untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan, tak terlalu berlebihan kalau dikatakan, bahwa ia adalah salah satu sosok perempuan sebagai penerus perjuangan Kartini. Artinya, Kartini boleh saja sudah tiada, tapi Puan Maharani menjadi salah satu sosok penggantinya. Bahkan, Puan Maharani, mungkin telah melampaui keinginan yang dicita-citakan oleh Kartini. Puan Maharani bukan hanya sosok yang mampu menerobos sekat-sekat, tapi bahkan mempunyai peran penting di negeri ini, karena tugas dan fungsinya sebagai salah satu pemangku dan pembuat kebijakan nasional, termasuk Revolusi Mental.

Cita rasa perempuan itu, selain bisa diperhatikan dari gagasan-gagasannya tentang pembangunan dan kebangsaan, juga dapat kita lihat dalam penampilannya sehari-hari yang tak bisa dilepaskan dari batik dan kebaya, khas perempuan Indonesia yang tetap dipertahankan. Cita rasa yang khas itu, kemudian menjadi semangat untuk mempertahankan budaya lokal yang mulai tergerus perkembangan zaman. Dalam beberapa kasus, ciri khas Puan Maharani menjadi trend centre yang diikuti oleh banyak perempuan, sehingga menjadi semacam gerakan.

Puan Maharani mempunyai semangat kerja dan komitmen yang kuat untuk membuat perempuan Indonesia bangkit, meski dalam keterbatasan. Sehingga, mestinya tak perlu lagi ada negasi terhadap Puan Maharani sebagai menteri “pemberian”, karena kerjanya nyata, semangatnya jelas, meski semua itu tak perlu digembar-gemborkan melalui serangkaian “iklan” yang berlebihan. Substansi, bukan ornamen tanpa isi. Itulah semangat kerja Puan Maharani.

 

Ikuti tulisan menarik Samsul Khairuman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB