x

Iklan

Samsul Khairuman

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ini Alasan Puan Maharani SepertiI Memiiki Energi Tambahan

Puan Maharani tetap bekerja meski dalam keadaan puasa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Puasa mengandung makna universal, bahwa semua kebaikan yang biasa dilakukan setiap hari harus tetap dilanjutkan, bahkan ditingkatkan. Pada saat bersamaan, meniscayakan untuk mempersempit ruang gerak segala keburukan yang potensial dimunculkan. Puasa adalah ibadah.

Maka, ketika dimaknai ibadah, tak ada alasan untuk berlemah-lemah dan payah. Jangan karena berpuasa, menahan diri dari makan dan minum, lantas menjadi alasan untuk berleha-leha. Puasa, tentu saja membuat tubuh tidak bekerja seperti biasa, tapi tidak berarti menghilangkan kebiasaan dan ibadah baik yang sebelumnya dilakukan.

Termasuk diantaranya adalah kerja. Ya, bekerja. Tak ada alasan bagi siapapun untuk tidak bekerja karena alasan puasa, apalagi hanya lapar dan haus. Itulah semangat yang ditunjukkan oleh Puan Maharani dalam memaknai pekerjaan dan tugas dalam konteks puasa pada tahun ini. Puan Maharani, tetap tampil enerjik. Melakukan pekerjaan yang lainnya setelah menyelesaikan pekerjaan sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Puan Maharani, memaknai puasa sebagai momentum untuk semakin meningkatkan ibadah, yang tentu saja, kerja dan bekerja bisa menjadi nilai ibadah. sehingga, harusnya tak ada alasan untuk menyia-nyiakannya.

Dalam banyak kesempatan, kita bisa menyaksikan bagaimana Puan Maharani seperti memiliki “energi tambahan” dan tak ada capeknya. Seperti yang baru saja dilakukannya, dari kunjungan ke Jawa Tengah untuk sosialisasi dan membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan revitalisasi SMK, Puan Maharani langsung memimpin rapat untuk persiapan Asian Games 2018. Selesai melakukan kerja, dilanjutkan dengan kerja lain yang sudah menunggu.

Semua itu dilakukan dengan tanpa mengurangi semangat dan progres yang telah diagendakan. Puasa, tak bisa dijadikan halangan untuk bekerja. Bagi Puan Maharani, selain untuk menyelesaikan semua hal yang sudah dimulai dan direncanakan, dengan berpuasa, juga membuat apa yang dikerjakan bernilai ibadah dan berkah. Lalu, atas dasar apa menjadikan puasa sebagai waktu untuk berlemah-lemah dan berpayah-payah? Tak ada!.

Artinya, Puan Maharani ingin menunjukkan, bahwa dengan berpuasa, kerja seharusnya semakin ditingkatkan, apalagi ada pahala dalam tiap usaha yang dilakukan. Tiap hari, Puan Maharani sibuk melakukan kegiatan, dan menjadi semakin semangat ketika puasa datang menjelang karena setiap apa yang dilakukan adalah jalan untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, Allah SWT.

Itulah makna kerja dalam konteks bulan puasa bagi Puan Maharani, bahwa semua tetap sama seperti biasa, bahkan sebisa mungkin ditingkatkan. Karena selain keharusan untuk dilakukan, ada pahala yang menanti. Dengan kerja seperti itu, kesempatan untuk berbuat buruk semakin dipersempit oleh komitmen kita untuk bekerja dan beribadah ketika sedang berpuasa. 

Ikuti tulisan menarik Samsul Khairuman lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB