Ini Karakter Puan Maharani yang Sesungguhnya

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Puan memiliki sikap biasa-biasa di tengah rakyat alias merakyat

Dalam banyak kesempatan, kita kerap kali disajikan sebuah pemandangan tentang Puan Maharani yang merakyat. Membersamai rakyat tanpa jarak atau aturan-aturan yang mengikat. Posisinya sebagai Menteri yang melekat, tak membuat interaksinya dengan siapapun menjadi tersekat. Komunikasi yang dibangun pun terbilang cekatan, karena bisa memahami dengan siapa dan konteks apa komunikasi itu dilakukan.

Puan Maharani bisa menyesuaikan tema dan gaya komunikasi yang digunakan, sehingga bisa dipahami dengan baik oleh berbagai lapisan dan tingkat pendidikan. Mulai dari tingkat profesor, politi, hingga anak SD, Puan Maharani mampu melakukan komunikasi dengan baik dengan semuanya.

Kita sering melihat bagaimana komunikasi merakyatnya Puan Maharani ketika sedang melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah, melakukan pembagian Kartu Sakti kepada para peneriman manfaat sembari melakukan interaksi dengan para warga. Melakukan perbincangan dan obrolan ringan untuk sekedar menyatukan hati meski sejenak dengan mereka. Dalam berbagai kesempatan juga kita bisa melihat Puan Maharani begitu akrab membersamai rakyat, terutama ketika ia datang mengunjungi para korban bencana.

Sisi ke-merakyat-an Puan Maharani juga tampak ketika melepas keberangkatan Mudik Gotong Royong yang dilaksanakan oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Sebelum melepas mereka, Puan Maharani memasuki gerbong untuk melihat langsung bagaimana suasana di dalamnya, sembari melakukan perbincangan dan obrolan ringan dengan beberapa peserta mudik gratis.

Hal itu dilakukan langsung secara face to face, tak tampak sekat dan segala aturan yang mengikat, terutama dalam posisinya sebagai Menteri yang biasanya harus tunduk pada protokoler. Puan Maharani di tengah-tengah keramaian para pemudi. Ditambah lagi dengan kesediannya mengenakan topi masinis untuk melepas dan memberangkatkan para pemudik. Sebuah pemandangan manis, ketika Puan Maharani mengenakan topi khas ala masinis.

Artinya, dalam konteks sebagai sosok yang merakyat, kita tidak perlu meragukan Puan Maharani karena merakyat sudah menjadi gaya hidupnya, bahkan sejak memutuskan untuk terjun langsung ke dalam wilayah politik praktis. Selain itu, karena Kementerian yang dipimpinnya adalah Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, maka tidak hanya perilakunya saja, tapi Puan Maharani menjadikan rakyat sebagai pertimbangan utama ketika membuat dan menghasilkan sebuah kebijakan.

Puan Maharani merakyat; sebagai perilaku dan gaya hidup, sekaligus sebagai titik pertimbangan penting ketika melahirkan sebuah kebijakan.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Samsul Khairuman

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler