Jakarta, Indonesiana.tempo.co - Terkuaknya kasus agen perjalanan bodong yang kini tengah menjadi perhatian pemerintah dan pihak kepolisian, memicu keprihatinan masyarakat luas atas dugaan penipuan hingga meresahkan masyarakat yang kini menjadi korbannya.
Ditengah polemik tersebut, seorang Backpacker yang sebelumnya sering melakukan perjalanan keliling Eropa dan Asia lantas tergugah dan menginisiasi sebuah bentuk perjalanan baru yang ditengarai bisa menjadi solusi dan tidak merugikan masyarakat.
YenYen Afriany, BackPacker asal Bandung ini menginisiasi perjalanan komunitas untuk traveling ke beberapa negara yang sudah dilakukan sejak lama. Mereka yang ingin turut serta melakukan perjalanan traveling bersamanya bisa masuk dalam komunitas dan menentukan tujuan traveling yang diinginkannya dengan perhitungan biaya yang sesuai dan dikomunikasikan secara terbuka satu dengan yang lainnya.
Terkait dengan maraknya Travel Bodong yang kerap menipu dan merugikan jamaah, khususnya untuk perjalan Umrah, hal itu menurut YenYen bisa disiasati dengan merubah pola perjalanan dari yang semula menggunakan agen travel kini bisa juga dilakukan dengan cara BackPacker. Bukan berarti travel itu tidak aman, hanya saja ini semua tergantung pada pilihan yang diinginkan dan sekiranya sesuai dengan hati. Dimana dalam pilihan backpacker ini setiap calon jamaah yang hendak berangkat umroh bisa berkumpul bersama dan mendiskusikan waktu perjalanan, tempat penginapan, tiket perjalanan dan semua akomodasi yang diperlukan untuk melakukan Umrah. Bahkan waktu keberangkatan juga ditentukan oleh seluruh peserta yang ingin berangkat.
Untuk Umrah Backpacker ini, Yenyen baru memulai pada 2017 tahun lalu dan melabel komunitasnya dengan wadah Samatra Hajj&Umroh (www.samatrahajjumroh.com) Wadah ini menurut YenYen sudah berdiri sejak 2013 silam namun untuk perjalanan umrah baru 2017 direalisasikannya.
“Umrah backpacker pada prinsipnya sama seperti travel dalam hal standar prosedur pelayanan umrah ke Tanah Suci. Seperti Bis, City Tour, Hotel dekat dengan Masjid, pesawat yang bagus dan setaraf, Muthowif/Muthowifah dan pembimbing yang tentunya berpengalaman terangnya di Bandung.
YenYen menjelaskan umrah dengan Backpacker memiliki beberapa keuntungan seperti, pendekatan person to person, pendaftaran yag mudah dan bisa dikomunikasikan.
“Jadi enggak melalui company, langsung keorangnya. Kita tahu siapa orangnya, kita tahu siapa yang mengerjakannya dan orang-orang yang mengerjakan sudah pasti terbatas, sudah pasti saya dari mulai pembelian tiket, urus visa, akomodasi disana dan yang lainnya. Jadi kalau mau berangkat itu seperti perencanaan keberangkatan dengan saudara atau kerabat sendiri,” ujarnya.
Selain itu, terkait keberangkatan peserta bisa mendiskusikan perjalanan yang akan dilakukannya seperti jadwal keberangkatan umrah termasuk didalamnya akomodasi selama umrah yang diinginkan oleh semua peserta dengan kesepakatan dan diskusi sebelumnya.
“rata-rata semua gimana saya, karena kalau kita tanya dari satu orang kecuali kalau group. Itu kan mereka kompak, tapi kalau ada beberapa group mereka suka udahlah terserah saya saja selaku arranger, bikin yang bagus,” jelasnya.
Backpacker umrah itu sendiri dikatakan bisa mengefisiensi kocek pengeluaran karena tentunya dari sisi harga lebih murah pasalnya tidak melibatkan organisasi komersil seperti agen perjalanan yang mengorganisir perjalanan dengan biaya yang dilebihkan sebagai jasa organize.
“Nah, kalau sekarang dibilang harga murah, kenapa 15 juta, kenapa 18,5 juta, ya saya kan bukan travel, emang enggak bikin travel. Saya ingin umrah nah yang mau ikut ayuk, tapi saya ada lebihnya buat mengakomodir semua biaya itukan harga disesuaikan dengan harga tiket,” ujarnya. Bagi yang mau tau lebih lanjut mngenai Umroh Backpacker ini bisa buka langsung situsnya di www.samatrahajjumroh.com (and)
Ikuti tulisan menarik andre HI lainnya di sini.
