x

Iklan

Azlan Shah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Derasnya Goncangan IHSG Terkait Profit Taking Investor Asing

Banyak faktor yang menyebabkan ini terjadi, akan saya bahas dilengkapi dengan analisa teknikal beberapa saham yang saya pegang sendiri milik BBTN.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

IHSG mengalami penurunan nilai yang hampir menyentuh 500 poin atau sekitar 7,8% sejak akhir April lalu. Bahkan sejak 2 Mei kemarin penurunan semakin drastis terjadi sebanyak 150 poin atau 2,5%. Banyak faktor yang menyebabkan ini terjadi, akan saya bahas dilengkapi dengan analisa teknikal beberapa saham yang saya pegang sendiri milik Bank Tabungan Negara (BBTN).

Saya masih ingat pertama kali saat memperhatikan harga saham pada akhir 2005 yang lalu, nilai IHSG hanya berkisar di 1.143 poin saja. Walaupun pernah melesat turun pada gejolak ekonomi pada awal tahun 2008, sejak saat itu IHSG terus merangkak naik dengan percaya diri sampai menyentuh titik tertingginya pada 6.689 poin di 19 Februari 2018 lalu. Sejak beberapa hari yang lalu, penurunan signifikan terlihat, dimana IHSG terus mengalami penurunan stabil ke titik 5.825 poin (4/5/2018).

Nyatanya bukan hanya IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) saja yang mengalami deterioriasi nilai, banyak bursa index di Asia bergerak melemah setelah the Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) memutuskan inflasi mendekati target namun belum ada kenaikan lanjutan bunga acuan yang membuat investor asing banyak yang melakukan profit taking. Bank Sentral Indonesia (BI) sendiri masih menjaga bunga acuan di tingkat 4,25% walaupun Singapura dan Malaysia sudah mulai menaikkan bunga acuan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grafik IHSG today oleh Google

IHSG today oleh Google

Faktor yang paling berperan disini adalah dikarenakan tingkat inflasi Indonesia yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dari deterioriasi nilai tukar rupiah, jika dibandingkan dengan dolar Amerika yang nyaris mendekati Rp. 14.000 per satuan dolar AS. Pada April kemarin Bank Indonesia telah melakukan intervensi yang cukup signifikan dengan menerbitkan surat berharga negara, namun hal tersebut hanya bersifat sementara karena deterioriasi nilai tukar rupiah tidak terlihat akan mereda dalam waktu dekat. Hari ini (4/5/2018) tercatat rupiah kembali melemah ke Rp. 13.948 per satuan dolar AS.

 Grafik teknikal USD/IDR oleh investing.com

Grafik teknikal USD/IDR oleh investing.com

Saya sendiri memegang dua saham yaitu Bank Tabungan Negara (BBTN) dan Garuda Indonesia (GIAA). Namun yang akan saya bahas lebih rinci adalah saham BBTN yang mengalami penurunan nilai yang cukup signifikan, dan merugi sebesar 28,75% sejak 24 April 2018 sampai hari ini (4/5/2018).

Saham BBTN

Saham Bank Tabungan Negara (BBTN) ditutup pada sore hari ini (4/5/2018) dengan penurunan sebesar 270 poin atau sekitar 9,25%. Penurunan sudah terjadi mulai 24 April lalu dimana sebelumnya masih berteger gagah di 3.720 poin, yang merupakan peningkatan signifikan sejak akhir 2017 yang masih berada di level 2.830 poin.

 Grafik teknikal BBTN oleh investing.com

Grafik teknikal BBTN oleh investing.com

Penurunan hari ini, diluar prediksi analis yang hanya memperkirakan penurunan di level fundamental 2.830. Walaupun dengan demikian sebagian pihak masih optimis BBTN masih mampu kembali ke level lebih tinggi dalam satu pekan ke depan.

Gejolak pasar yang demikian drastis memberikan dampak signifikan terhadap perbankan, salah satunya BBTN yang dipercayai mendapatkan tekanan paling besar dari pasar terkait dampak dari ekonomi makro Indonesia.

Pelemahan yang luar biasa besar pada nilai saham Bank Tabungan Negara yaitu sebesar 28,75% sejak 24 April, memiliki dampak signifikan dari penarikan modal investor asing sebesar 822 Miliar rupiah dilansir Liputan6. Walaupun banyak pihak yang optimis dengan koreksi nilai saham BBTN, banyak investor yang meyakini, titik tertinggi April kemarin tidak akan mampu lagi dicapai dalam waktu dekat ini.

Baca juga:

Fakta Disembunyikan di Balik Kejatuhan IHSG Saat Ini oleh Argha J Karo Karo

Penulis merupakan mitra Gobear dan menulis banyak artikel investasi lainnya seperti di Investing.com tentang harga minyak dan dolar AS. Penulis juga menekuni dunia investasi saham bersama BNI Sekuritas. IG: azlanshah_id.

Ikuti tulisan menarik Azlan Shah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB

Terkini

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB