Data merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia. Tidak hanya sekedar dari segi bisnis dan komersial, tetapi dapat dikatakan bahwa segala hal adalah data. Bahkan, kita sebagai manusia pun merupakan akumulasi data yang tersusun sedemikian rupa dan disebut DNA. Semua hal yang kita lakukan, serta segala bentuk interaksi kita dengan berbagai aspek kehidupan sangat erat kaitannya dengan data. Segala kegiatan yang kita lakukan menghasilkan informasi yang dapat dianalisis, diproses, dan digunakan untuk berbagai keperluan.
Karena cakupannya yang begitu luas, maka data yang tersedia pun sangatlah banyak jumlahnya. Namun, data sebanyak itu hanyalah merupakan barang mentah, layaknya sebongkah batuan emas yang belum memiliki nilai sebelum dijadikan perhiasan. Untuk itulah diperlukan tenaga ahli dalam bidang pengolahan data yang lebih dikenal sebagai ilmuwan data alias data scientist.
Data Science dalam Bisnis Perbankan
Data scientist memiliki peran yang penting dalam proses bisnis, sebab diperlukan keahlian khusus dalam menjalankannya. Proses pengolahan data mengubah sejumlah besar data yang acak dan tidak terstruktur, sehingga menjadi informasi lengkap serta sistematis dan dibutuhkan untuk kebutuhan analisis yang spesifik. Informasi yang telah diolah inilah yang memiliki nilai tinggi dan dapat digunakan. Sehingga seperti layaknya emas murni, data akan mampu menjadi mata uang baru di masa depan.
Salah satu bidang yang memanfaatkan pengolahan data adalah perbankan. Dunia perbankan saat ini mulai beralih dari metode konvensional menjadi digital banking atau perbankan digital. Mulai dari penggunaan aplikasi smartphone, asisten virtual / chatbot, dan berbagai fitur yang mempermudah nasabah dalam melakukan berbagai transaksi dan aktivitas perbankan lainnya.
Bentuk pemanfaatan pengolahan data dalam sektor perbankan juga cukup beragam. Mulai dari pendeteksi fraud, risk modeling, serta analisis pertumbuhan bank, baik secara real-time maupun analisis prediktif. Selain itu, terdapat pula pemanfaatan data yang lebih berorientasi kepada nasabah. Misalnya pengelolaan data nasabah, pembagian segmentasi nasabah, serta layanan dukungan nasabah (customer support).
Ikuti tulisan menarik Dewan Republikan lainnya di sini.