x

Iklan

Parliza Hendrawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Asian Games Gagal Berdayakan UKM, Pedagang Protes Waskita

Asian Games Gagal Berdayakan UKM, Pedagang Protes Waskita sebagai EO pameran

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

ASIAN GAMES sejatinya bisa memberdayakan usaha kecil dan menengah atau UKM melalui ajang pameran, expo dan kegiatan serupa lainnya. Namun pada kenyataannya UKM harus gigit jari karena tidak bisa menggelar usahanya meskipun telah mengeluarkan uang sewa lapak dan biaya lainnya. Hal ini disampaikan oleh sekitar 30 pedagang kecil dihadapan menejemen PT. Waskita Media Utama selaku penyelenggara Sumsel Expo 2018. Hajatan digelar untuk menyemarakkan Asian Games 2018. 

Jumat, sore (24/08/18) Puluhan pedagang dan penyewa tenan di kawasan Sumsel Expo 2018, Palembang mendatangi operator pameran dari PT. Waskita Media Utama. Mereka mendesak pengembalian uang sewa lantaran pengelola disebut melanggar berbagai kesepakatan seperti penambahan peserta dan perubahan layout zona kuliner tanpa ada pemberitahuan. Akibatnya pedagang tidak bisa menggelar usahanya dengan baik. Irfan, perwakilan pedagang mengatakan ia harus merugi jutaan rupian lantaran kebijakan sepihak oleh menjemen Waskita Media Utama. "Lay out dirubah dan banyak pula pedagang liar," katanya dihadapan Andre Adam selaku perwakilan PT Waskita.

Irfan yang merupakan pedagang basko dan tahu ini tidak sendirian. Setidaknya ada sekitar 30 pedagang UMKM yang mendatangi menejemen pengelola pameran Asian Games ini yang berlangsung bersebelahan dengan Main Press Centre ini. Bunda salah seorang calon pedagang di zona C atau zona kuliner mengatakan pada menjelang hari pembukaan, dia bermaksud menseting tempatnya berniaga yang berada persis di depan anjungan Lahat itu. Namun dia terpaksa mengurungkan niatnya lantaran posisi yang dia tempati tidak sesuai perjanjian awal. "Saya awalnya di pinggiran pintu keluar tapi kemudian berpindah ke bagian tengah," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu pada hari pembukaan, belum seluruh arena bersih dari semak belukar sehingga calon pedagang terpaksa harus bersih-bersih secara bergotong royong. Belakangan zona c yang diseting sebagai tempat jualan kuliner itu dirubah menjadi kawasan  parkir. Perubahan fungsi tersebut tanpa Bunda ketahui sama-sekali. Sehingga dia kaget ketika melihat lapaknya telah berubah menjadi tempar parkir mobil pengunjung. “Sebenarnya bagi kami untung rugi adalah biasa asalkan dengan cara yang benar,” ujarnya. 

Atas sikap yang ia sebut sebagai semena-mena itu, ia menuntut pengembalian uang yang telah disetornya ke menejemen PT. Waskita. Sebelumnya kata dia, salah seorang staf yang bernama Desi menjanjikan pengembalian namun hingga hari ini dia belum menerimah refund yang dimaksud. Sehingga itu dia bertekad mendatangi kantor perusahaan yang berada di arena pameran tersebut dengan puluhan pedagang lainnya. "Akan ada unjuk rasa lebih besar lagi kalau gak tuntas," katanya.  

Sementara itu pengacara PT. Waskita Media Utama, Andre Adam memastikan dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Direktur PT. Waskita yaitu Puguh Dwi. S. Dalam koordinasi tersebut menejemen memastikan tidak ada pengembalian uang sewa. Dia berdalih apa yang menejemen lakukan sudah sesuai dengan kesepakatan yang tertera di Formulir A. "Kebijakan kami sementara ini refund tidak bisa di terimah," katanya. 

Sementara itu dalam keterangan tertulis yang dibagikan oleh Anto selaku koordinator tenda kerucut, Direktur PT. Waskita, Puguh Dwi mengatakan adanya permohonan pengembalian uang sewa stand kerucut dan kuliner pameran 16-25 Agustus 2018 tidak dapat dipenuhi karena sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Surat tanpa kop tersebut menurut Adam sebagai penegas pihak menejemen karena tidak bisa bertemu  langsung dengan pedagang. "Karena ibu direktur sedang tidak ada ditempat." (pharliza@gmail.com)

 

Ikuti tulisan menarik Parliza Hendrawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler