x

Iklan

TD Tempino

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Wujud Syukur 35 Tahun Pernikahan

Sebagai wujud tanda syukur setelah berbagi untuk dhuafa dan komunitas kami berhimpun di Restoran Karimata di kawasan Taman Mini Indonesia Indah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rasa syukur membuncah di keluarga ketika tiba di tanggal  bersejarah 7 Oktober. 35 tahun lalu Thamrin Dahlan dan Enida Busri menikah di Tempino Jambi. Alhamdulillah, apalagi kalau tidak sujud syukur atas segala karunia diberi nikmat sehat, panjang usia.   “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim: 7).

Wajib bersyukur atas nikmat Allah SWT telah diberikan kepada makhluk manusia. Dari nikmat harta hingga nikmat bernapas. Sebab bersyukur disebutkan sekitar 70 ayat di dalam Alquran. Salah satu dari ayat tersebut yakni pada surah Al Baqarah ayat 172. Hai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika memang hanya Dia yang kamu sembah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Imam Al Ghazali menerangkan bahwa bersyukur kepada Allah dapat dilakukan dengan empat cara  yaitu :

1. Bersyukur dengan hati

2. Bersyukur dengan lisan

3. Bersyukur dengan tindakan

4. Merawat kenikmatan

Apabila mendapatkan nikmat dari Allah SWT usahakan untuk merawatnya agar tidak rusak. Hal ini seperti menjaga amanah dari Allah. Contohnya kita memiliki tubuh yang sehat wajib menjaga agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Caranya tentu saja makan makanan yang halal dan baik (halalan thoyiban).

Ahad,  7 Oktober 2018 sebagai wujud syukur keluarga kami berbagi untuk sesama.  Seperti disampaikan Ustazd Lutfhi Rahman pada  acara Wasilah Shubuh RW 01 Kelurahan Rambutan  bahwa Rasulullah Nabi Muhammad SAW ketika tiba Hijrah  di Madinah menyampaikan  4 pesan. Salah satu pesan tersebut adalah memberi makan selain menyerukan kedamaian, mendawamkan silaturahim dan terakhir shalat malam meminta ampun atas segala dosa dan khilafan.

Memberi makan atau sedekah adalah adab keluarga.  Dirumah tersedia kotak amal siap pakai dalam artian ketika ada yang mengucapkan Assalamualaikum dari saudara dhuafa maka dana sudah tersedia. Bisa jadi inilah salah satu amalan  menggapai keselamatan dan kedamaian keluarga yaitu berupaya tidak menolak siapapun  meminta bantuan.  Tentu saja wajib dibungkus dengan keikhlasan,.  Memberi tanpa menyakiti disesuaikan  dengan kemampuan. Kebiasaan bersedekah kami sepakati dalam bentuk komitmen berbagi sejak menikah 7 Oktober 1983. Demikian pula selalu ber qurban khewan  di hari Raya Idhul Adha.

Mengenang saat menikah awak berpangkat Letnan Dua Polisi demikian juga Enida Busri seorang anggota Polwan.  Jodoh memang rahasia Allah SWT.  Kami  dilahirkan di desa sama Tempino berbeda usia 6.5 tahun, kuliah di Palembang beda angkatan . Justru di pertemukan kembali di Rumah Sakit Polri Jakarta. Masih ingat adat istiadat pada resepsi acara pernikahan,  kami disuruh menegnakan 1 pakaian nasional dan 3 pakaian adat.  Memakai baju resmi jas dan busana nasional, pakaian adat Minang dan pakaian adat Jawa serta pakaian adat Jambi.

Alhamdulillah setelah pensiun tahun 2010 awak masih diberi nikmat kesehatan sehingga masih mengajar dan olahraga rutin.   Selain itu diberi anugerah profesi baru sebagai penulis dan telah menerbitkan 18 buku.  Sedangkan Istri, baru 1 tahun pensiun kini tetap aktif mengajar dan menjadi staf di Akademi Perawat.  Nikmat mana lagi yang kau dustakan seperti terulang 31 kali di Surat Ar-Rahman.

Menunaikan ibadah haji bersama isteri tahun 2003 setelah awak 2 kali ke tanah suci  sebagai Tenaga Kesehatan Haji (TKHI) tahun 1994 dan bertugas memimpin rombongan haji tahun 1998 . Dikaruniai keturunan 3 orang putra, 1 putri serta cucu 3 orang.  Semua anak sudah menyelesaikan kuliah dan kini sudah bekerja. 

Waktu luang lebih banyak mendawamkan silaturahim dengan keluarga Besar Petokayo. Nikmat masa pensiun bisa mengatur jadwal kegiatan sendiri dengan catatan tidak terlalu membebani diri dan lebih santai serta menjaga kesehatan di usia manula.

Sebagai wujud tanda syukur setelah berbagi untuk dhuafa dan komunitas kami berhimpun di Restoran Karimata di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Hadir Uni Husna Bundo Kanduang. Notaris Marlisa, Kemenakan Suzi Erdwan dan putri Bunga, Ria dan Suami serta anak Khalia.  Hadir juga Adinda Erlinda berserta suam Mas Suyanto  dan anak Mia, Mita, Arief dan cucu Rafa. Anak tertua Adithya Husada dan keluarga pada hari Ahad Malam 7 /10/2018 kebetulan sedang ada acara di Bumi Serpong Damai.

Sementara awak mendapat  ucapan selamat dari sahabat di media soail disertai doa semoga menjadi keluarga Samara (sakinah, mawaddah dan warrahmah).  Terima kasih, semoga  Allah SWT meng -ijabah doa untuk keselamatan dan kedamaian bagi kita semua.  Amin Ya Rabbal Alamin

BHP,  8/10/2018

Salamsalaman

TD

 

  

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik TD Tempino lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler