x

Iklan


Bergabung Sejak: 1 Januari 1970

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Workshop Menulis, Siswa SMP Pangudi Luhur Antusias

Bulan Bahasa 2018 SMP Pangudfi Luhur menggelar Workshop Menulis. Siswa sangat antusias untuk menulis

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bulan Bahasa 2018 SMP Pangudi Luhur; Gelar Workshop Menulis itu Mudah

 

Bertajuk “Tingkatkan Literasi dan Pesona Sastra Indonesia”, SMP Pangudi Luhur Jakarta menggelar Bulan Bahasa 2018 sebagai wujud pentingnya meningkatkan budaya literasi di kalangan siswa, di samping membangun tradisi menulis. Sebagai puncak acara diisi dengan Workshop Menulis Itu Mudah pada Selasa 16 Oktober 2018 di Aula SMP Pangudi Luhur Jakarat. Tampil sebagai pembicara Syarifudin Yunus, M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI yang memaprakan “cara mudah menulis bagi siswa SMP”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Acara yang dibuka oleh Bernardus Luis, Wakepsek Kurikulum SMP Pangudi Luhur didampingi Ibu Wieke dan Pak Gregorius Agung dikuti oleh 50 siswa SMP Pangudi Luhur yang sekaligus peserta lomba cipta puisi, lomba cipta cerpen, dan lomba resensi buku. Kegiatan bulan bahasa ini menjadi momentum SMP Pangudi Luhur untuk menggerakkan budaya literasi di sekolah.

 

Dalam workshop “Menulis itu Mudah”, siswa SMP Pangudi Luhur diajarkan cara menuangkan ide dengan mudah dengan latihan menulis yang berdasar pada 3 hal yaitu 1) pengetahuan, 2) pengalaman, dan 3) perasaan. Alhasil, para siswa mampu memproduksi 50-60 kata dalam 5 menit yang dituangkan ke dalam 2 paragraf.

 

“Kemampuan siswa SMP Pangudi Luhur sudah bisa jadi modal yang bagus untuk dikembangkan ke proses menulis lebih lanjut. Maka kegiatan ekstrakurikuler menulis patut mendapat ruang yang lebih intensif lagi” ujar Syarifudin Yunus seusai menyampaikan materi.

 

Dalam kesempatan workshop menulis ini, siswa diperkenalkan proses menulis sebagai kegiatan untuk menuangkan ekspresi dengan menggunakan aksara atau huruf berwujud kata-kata. Oleh karena itu, untuk bisa menulis dengan baik, maka beberapa syarat yang harus ditempuh adalah 1) gunakan kalimat pendek, tidak usah panjang, 2) gunakan kata-kata yang sederhan agar tidak ambigu, 3) hindari kata-kata yang mubazi alias tidak perlu, 4) menulislah seperti ngobrol, dan 5) menulis adalah mengungkapkan, bukan mengesankan. Itu berarti, cara termudah menulis adalah mengungkapkan apa yang diketahui, apa yang dialami, dan apa yang dirasakan.

 

Workshop Menulis SMP Pangudi Luhur ini sekaligus menjadi kampanye gerakan literasi sekolah, di tengah perkembangan gawai yang merasuk ke para siswa. Karena dengan menulis, siswa diharapkan mampu mengasah berbagai keterampilan seperti berpikir, memperkaya kosakata, melatih daya ingat, dan yang terpenting harus membaca.

“Kami sangat peduli terhadap kemampuan siswa dalam menulis. Maka gerakan literasi di sekolah akan terus digalakkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Hingga akhirnya, diharapkan siswa SMP Pangudi Luhur dapat meningkatkan kemampuan dalam belajar” ujar Bernardus Luis, Wakasek bidang Kurikulum.

 

Kita sepakat, menulis merupakan aktivitas yang penting. Karena tidak ada kecerdasan yang bermanfaat tanpa bisa dituliskan. Pentingnya menulis bukan sekadar mampu menuangkan ide dalam bentuk kata-kata. Tapi menulis juga menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berkomunikasi.

 

Menulislah. Karena scripta manent verba volant; yang tertulis akan abadi yang terucap akan hilang … #BulanBahasa2018 #BudayaLiterasi 

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler