x

Iklan

Sapto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tak Hanya Unggul di Litbang Kompas, PDIP juga Unggul di KPK

Lembaga Penelitian dan pengembangan (Litbang) Kompas merilis hasil survei partai politik (Parpol)lolos Parliamantary Threshold (PT) atau ambang batas.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belum lama ini Tim lembaga Penelitian dan pengembangan (Litbang) Kompas baru saja merilis hasil survei partai politik (Parpol)lolos Parliamantary Threshold (PT) atau ambang batas parlemen. Tiga dari Lima parpol diperkirakan menuju  pemenangan Pilpres 2019  yang berasal dari Koalisi Indonesia Kerja.

Posisi teratas ditempati Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP)besutan Megawati Soekarno Putri mengungguli persantese mencapai 29,9 %, diikuti Gerindra: 16%  dari Koalisi Indonesia Adil Makmur, PKB: 6,3% (Koalisi Indonesia Kerja), Golkar: 6,2% (Koalisi Indonesia Kerja) dan Demokrat: 4,8% (Koalisi Indonesia Adil Makmur).

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika dilihat dari angka mungkin PDIP tertinggi jumlah persentasenya. Namun sangat berbeda dari elektabilitas di lapangan, dimana PDIP penyumbang terbesar Kepala Daerah terkorup diikuti Golkar, Nasdem dan Perindo. Disemua parpol tersebut merupakan partai pengusung dan pendukung pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden, Jokowi-Amin periode 2019-2024.

 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan cepat mengamankan dan menangkap para Kepala Daerah yang berasal dari tiga kader parlpol Koalisi Indonesia Kerja dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) beberapa waktu lalu.

 

Berikut daftar Kepala Daerah dan asal Parpol yang terkena OTT KPK :

1. Bupati Hulu Sungai Tengah : partai Berkarya

2. Bupati Jombang : kader Golkar

3. Bupati Ngada : kader PDIP

4. Bupati Subang : kader Golkar

5. Bupati Lampung Tengah : kader Nasdem

6. Walikota Kendari : kader PAN

7. Bupati Bandung Barat : kader PDIP

8. Bupati Bengkulu Selatan : kader Perindo

9. Bupati Buton Selatan : kader PDIP

10. Bupati Purbalingga : kader PDIP

11. Bupati Tulungagung : kader PDIP

12. Walikota Blitar : kader PDIP

13. Bupati Bener Meriah : kader Golkar

14. Gubernur Aceh : kader PNA (Partai Nanggroe Aceh)

15. Bupati Labuhanbatu : kader PDIP

16. Bupati Lampung Selatan : kader PDIP

17. Walikota Pasuruan : kader Golkar

18. Bupati Bekasi : kader Golkar

19. Bupati Cirebon : kader PDIP

 

Dengan begitu, PDI Perjuangan tidak hanya unggul di lembaga Survey Litbang Kompas. Komisi Pemberantasan Korupsi pun memberikan nilai teratas bagi PDI P yang disusul Golkar dan urutan ketiga Nasdem. Berikut jumlah koruptor yang berasal dari Koalisi Indonesia Kerja Jokowi cs.

 

1. PDIP : 9

2. Golkar : 5

3. Nasdem : 1

4. Perindo : 1

5. PNA : 1

6. Berkarya : 1

7. Perindo : 1

 

Tak tanggung-tanggung, 9 Kepala Daerah berasal dari PDIP, dalam waktu satu bulan, diikuti oleh Kepala daerah dari Kader Golkar, Nasdem, Perindo. Tim litbang Kompas seharusnya lebih meneliti dan mempertimbangka kualitas para tim agar tidak asal dalam memberikan survey yang menyesatkan seperti ini. Semoga dengan tulisan ini, masyarakat lebih cerdas untuk mempercayai media online yang lebih berimbang.

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Sapto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler