Matius, 18:12-14
Rm. Aquinald Seran
(Pengajar dan Pendidik di Seminari Sta. Maria Immaculata Lalian)
Meneropong realita hidup manusia, kebanyakan orang cenderung menjauhi mereka yang berdosa, yang berbuat jahat dan aneka tindakan amoral lainnya. Kita ingat bagaimana orang banyak membawa Maria Magdalena ke hadapan Yesus untuk diadili. Apa sikap Yesus? Kepada orang banyak itu Yesus hanya berkata, jika salah satu di antara kamu tidak berbuat dosa, dialah yang pertama kali melempar batu kepadanya.
Apa yang terjadi? Ketika Yesus mengangkat kepala, satu persatu di antara mereka sudah mundur tanpa berita. Inilah keberpihakan Yesus kepada orang berdosa. Pendekatan Yesus ini sungguh membawa perubahan hidup. Kepada para beriman, Tuhan mau mengatakan bahwa siapapun itu, baik orang berdosa maupun orang baik, sama-sama membutuhkan perhatian, butuh komunikasi, butuh didengar, butuh nasihat dan masukan bahkan butuh doa. Sebab yang terjadi, kita sering bersikap sebaliknya yaitu menjauh dan terus menjauh dari mereka.
Bagi Yesus, justru orang-orang seperti merekalah yang membutuhkan Kerajaan Allah. “Bukan orang sehat yang membutuhkan tabib atau dokter, melainkan orang sakit. Perhatian Yesus kepada semuanya, baik itu yang jahat maupun yang baik, ibarat matahari yang menyinari semua. Bahkan perumpamaan dalam bacaan injil hari ini secara luar biasa menggambarkan kasih Tuhan yang istimewa kepada orang yang berdoa: ‘Ia akan meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari seekor yang sesat’.
Yakinlah bahwa hati kita yang sangat peka dan peduli kepada yang berdosa, menjadikan kita berkat dan keselamatan bagi yang lain. Marilah......Kasihilah musuhmu seperti Yesus senantiasa mengasihi para musuh dan lawannya hingga akhir. Bahkan Yesus mendoakan mereka yang bersalah kepadaNya: “ ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Mengasihi para pendosa dan musuh itu berkat dan keselamatan tiada henti.
Shalom
Ikuti tulisan menarik Yudel Neno lainnya di sini.